Mohon tunggu...
Herini Ridianah
Herini Ridianah Mohon Tunggu... Guru - write with flavour

pemerhati sosial dan pendidikan, guru les MIPA

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi Migas Melimpah, Harusnya Rakyat Tak Susah

12 Februari 2024   17:56 Diperbarui: 12 Februari 2024   18:02 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: koran-jakarta.com

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang luar biasa. Maka tak salah jika julukan gemah ripah loh cinawi, toto tentrem kertaharjo disematkan pada negeri ini. Minyak dan gas (migas), salah satu sumber daya alam yang melimpah di negeri ini dan belum banyak dieksplorasi. Bahkan kekayaan tersebut bisa dikatakan sebagai harta karun yang Allah anugerahkan kepada negeri ini.  

Temuan demi temuan sumber migas baru di berbagai wilayah di Indonesia sepanjang tahun 2023 lalu membuat takjub. Mulai dari penemuan sumber migas baru di Jawa Barat (Bekasi dan Indramayu), Aceh, hingga Sumatera dan Kalimantan. Tak heran, potensi tersebut menjadi incaran banyak pihak untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Terbaru, Sekretaris Satuan Kerja Khusus pelaksana kegiatan usaha hulu Migas dan gas bumi (SKK Migas), Sinta Damayanti, baru-baru ini mengatakan SKK Migas berhasil menemukan dua sumber gas besar (Giant Discovery) di tahun 2023. Kedua Giant Discovery, sumber besar gas bumi tersebut ditemukan di laut Kalimantan Timur dan sebelah utara Sumatera. 

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sebanyak 128 area cekungan atau basin migas yang terdeteksi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, ternyata masih ada sebanyak 68 cekungan yang belum dieksplorasi. Kepala SKK Migas Dwi Sucipto mengungkapkan total investasi sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) hulu migas sebesar 45,09 U$  atau setara dengan Rp702 triliun dengan kurs Rp15.572. (www.mediaindonesia.com)

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan penemuan besar cadangan gas bumi in place di WK South Andaman dengan potensi lebih dari 6 trillion cubic feet (TCF) atau Triliun Kaki Kubik.
Temuan gas jumbo itu berasal dari umur eksplorasi Layaran-1. Lokasi tersebut sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara. WK South Andaman merupakan WK migas yang dilelang pada 2018 dan baru diteken kontrak pengelolaannya oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Mubadala Energy pada Februari 2019 dengan menggunakan mekanisme kontrak gross split atau skema bagi hasil.

Sebelumnya ENI, perusahaan migas asal Italia, juga menyatakan adanya penemuan cadangan gas in place dari sumur eksplorasi Geng North-1 di WK North Ganal sebesar 5 TCF dengan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 Mbbls. WK migas tersebut berlokasi sekitar 85 kilometer dari lepas pantai Kalimantan Timur.

 Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/12/2023) mengharapkan dengan temuan itu, investor asing kembali melirik dan memasukkan Indonesia sebagai portofolio investasi ke depan. (https://infopublik.id/kategori/nasional-ekonomi-bisnis)

Tata Kelola Kapitalisme Merugikan Negeri

Berdasarkan BP Statistical Review 2022 Indonesia menempati urutan ke-24 sebagai negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia dengan total 692 ribu barel per hari atau berkontribusi terhadap 0,8% produksi minyak dunia. (https://www.cnbcindonesia.com/market)

Dalam sistem kapitalisme, penemuan sumber migas akan mendorong adanya investasi bagi pihak korporasi swasta, termasuk asing. Sayangnya, negara sama sekali tidak memberikan perhatian terhadap terwujudnya kemandirian dalam mengelola sumber daya alam berupa migas untuk kepentingan rakyat.  Kita saksikan hari ini, pengelolaan Migas justru diserahkan kepada asing dengan alasan rendahnya keterampilan dan keahlian SDM negeri sehingga menjadi penghalang pengurusannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun