Mohon tunggu...
Herini Ridianah
Herini Ridianah Mohon Tunggu... Guru - write with flavour

pemerhati sosial dan pendidikan, guru les MIPA

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kapitalisme Sekuler Suburkan Kejahatan Siber

8 Februari 2024   06:25 Diperbarui: 8 Februari 2024   07:13 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.republika.co.id/

Oleh karena itu, membentuk kepribadian Islam yang kuat pada negara menjadi  keharusan dan kebutuhan. Sistem pendidikan islam bertujuan mewujudkan kepribadian Islam yang akan membentuk manusia memiliki pola pikir (aqliah) dan pola sikap ( nafsiah) sesuai dengan isam. Sehingga ketika seseorang berpikir dan beramal akan menggunakan standar halal haram, baik buruk, terpuji dan tercela sesai dengan Isam.

 Manusia dengan kepribadian ini akan sadar bahwa dirinya harus bermanfaat untuk umat serta  islam. Dengan demikian, semua potensi yang mereka miliki untuk kebaikan. Allah Swt telah berfirman : "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya, maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah ayat 148)

 Selain membina rakyat agar berkepribadian islam, negara juga menjaga agar penggunaan teknologi tidak salah arah dan membahayakan rakyat. Syekh Taqiyyuddin An-Nabhani dalam kitab Nidzhomul Islam bab hadharah Islam menjelaskan bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan termasuk hasil Madaniah. Madaniah adalah bentuk-bentuk fisik dari benda-benda yang terindra, yang bisa dilihat, didengar dan diraba yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan.

 Dengan demikian, sifat teknologi adalah bebas nilai, tergantung dengan sistem kehidupan yang menghasilkannya dan akan senantiasa mengalami perkembangan dari masa ke masa. Karena itu, negara akan menjaga agar penggunaan teknologi tidak salah arah dan membahayakan rakyat. Prinsip ini lahir dari perintah Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas rahimahullah.

Rasulullah Saw bersabda : "tidak boleh mengakibatkan madarat pada diri sendiri dan orang lain." (HR. Ibnu Majah dan disahihkan oleh Syekh Muhammad Nasiruddin Albani rahimahullah dalam sahih aljami).

 Adapun gambarannya sebagaimana yang disampaikan oleh Prof Dr Sharifuddin M. Zein dari University of Malaya pada International Conference of Islamic Civilization (ICIC) 2021 di mana beliau mengutip pernyataan Adam Smith dalam The World Of Nations disebutkan : "Kekhilafahan tampaknya menjadi negara pertama, di mana dunia menikmati tingkat ketenangan yang dibutuhkan oleh pengembangan ilmu pengetahuan di bawah perlindungan para sultan yang dermawan dan Agung itu. Filsafat dan astronomi kuno Yunani dipulihkan dan didirikan di Timur. Ketenangan itu yang disebarkan oleh pemerintahan mereka yang lembut, adil dan religius di atas kerajaan mereka yang luas. Menghidupkan kembali rasa ingin tahu umat manusia untuk menyelidiki prinsip-prinsip penghubung alam." (Adam Smith, History of Astronomy The Essays of Adam Smith, London 1869, p.353)

 Negara juga membangun sistem perlindungan yang kuat dan baik untuk keamanan data maupun keselamatan rakyatnya. Termasuk kepada para penjahat cyber, mereka akan dikenai uqubat (sistem sanksi) sesuai dengan level kejahatannya. Dengan demikian, teknologi di dalam sistem islam akan memuliakan umat manusia dan Islam, bukan menimbulkan kejahatan sebagaimana saat  ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun