Di luar profesi sebagai ASN, Polri dan ABRI, ada berbagai macam bidang mata pencaharian yang para pendatang geluti, seperti bertani, berdagang, beternak, galon air, laundry, konstruksi, tukang cukur, dan usaha rumah makan/warung (franchise).Â
Mereka memulai usahanya dari nol sampai berhasil, serta mereka juga berhasil dalam menyekolahkan anak - anak mereka yang sudah lahir dan besar di Papua. Ini karena mereka berhasil dalam mengubah segala sesuatu menjadi peluang untuk menghasilkan rupiah. Mereka jeli melihat peluang yang ada, sehingga muncul sebuah ide yang cemerlang untuk menjalankan usaha.Â
Bahkan beberapa yang sudah bekerja di sektor pemerintahan, tetap saja mencari kerja sampingan untuk menambah penghasilan karena segala kebutuhan (rumah tangga dan pendidikan anak sekolah, dll) yang sangat meningkat dari tahun ke tahun. Adapun pekerjaan sampingan yang mereka geluti, seperti beternak (sapi, kambing, ayam dan babi), berjualan di pasar, dan berkebun. Â
Dengan adanya keanekaragaman suku di Papua, termasuk para perantau akan meningkatkan roda perekonomian secara bertahap. Walaupun ada saja gangguan keamanan dari pihak-pihak tertentu, tetapi masyarakat tetap yakin dan percaya untuk melakukan suatu usaha demi menghasilkan selembar rupiah.
Tentunya dengan adanya bantuan dari pihak TNI-Polri untuk menjaga keamanan di setiap daerah akan memuluskan segala kegiatan masyarakat dalam memulai usaha dan bertransaksi dalam setiap penjualan dan pembelian suatu produk/barang.
Mace…ada sehat ka? Sehat anak dan selalu pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak anak!!!
Kalau gitu, berapa sagunya dalam kantong plastik ini? Kalau ini anak cuma 10 ribu, ada juga yang besarnya dengan harga 20 ribu, mau pilih mana nak? Ahhh kalau gitu mace yang 20 ribu saja, kami mau masak papeda’ dengan teman-teman.
Baik sudah…saya bungkus ini buat anak!!!Jangan lupa kalau sudah masak, jangan lupa kontak mace yah. Baik Mace…Mariiiii!!!
Salam sehat dan selalu patuhi prokes biar aman dari Covid–19.
Sentani - Jayapura, 18/02/2021
Heri Toupa