Mohon tunggu...
Heri Bertus A Toupa
Heri Bertus A Toupa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bijak dalam Berpikir dan Sopan dalam Perkataan

Gemar travelling dan membaca - Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Cabai sebagai Perangsang Nafsu Makan dan Harganya yang Meroket

4 Februari 2021   09:00 Diperbarui: 4 Februari 2021   09:04 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: www.kampustani.com

Untuk membuat sambal yang enak, diperlukan beberapa biji sebuah cabe. Seenak bagaimanapun sambalnya, tentunya sangat membutuhkan cabe dalam membuatnya. Dan apapun makanannya, tentunya tidak lengkap tanpa sambal sebagai pelengkapnya. Sejauh kemana kita pun pergi, pasti selalu mencari sambal ketika makan, dan cabe adalah target tertentu ketika kita pergi ke pasar untuk berbelanja. Inilah salah satu ciri kita sebagai orang Indonesia yang selalu mencari sambal ketika melahap suatu hidangan.

Salah satu bahan pokok yang harus ada untuk memasak suatu makanan di dapur ialah cabe. Hampir seluruh orang Asia, teristimewa orang Indonesia, sangat bergantung pada cabe ketika mereka makan atau memasak suatu makanan tertentu. Walaupun rasanya yang sangat pedas, tetapi tidak lengkap rasanya makan nasi, sayur dan lauk - pauk lainnya tanpa cabe. Cabe memberikan rasa kepuasan dan keenakan tertentu ketika melahap suatu makanan. Sepedas - pedasnya cabe, pasti akan termakan juga, apalagi kalau sudah diolah lagi menjadi sambal yang enak.

Bagi saya pribadi, cabe merupakan suatu hidangan tersendiri ketika saya memasak di dapur. Saya memasak pastinya harus menaruh beberapa biji cabe kedalam masakan, entah itu saya memasak sayur, daging atau menu yang lain. Ketika saya menggoreng tempe dan tahu, tentunya saya membuat sambal terasi yang mana saya menggunakan cabe yang sangat pedis sekali. Atau ketika saya makan semangkok bakso dan mie pangsit di pinggir jalan atau warung makan, pastinya saya menaruh cabe (chili sauce). Dalam daftar belanja (shopping list), saya harus menempatkan cabe pada urutan pertama sebagai daftar bahan pokok yang harus di beli, bahkan ketika persediaan cabe saya sudah mulai menipis, saya pun harus segera membelinya.

Saya melihat bahwa sebahagian besar masyarakat yang tinggal di kota atau desa, pasti sangat membutuhkan cabe dalam memasak atau makan suatu jajanan tertentu. Seberapa mahalnya harga suatu cabe per kilonya di pasar, pasti akan tetap dibeli oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh minat masyarakat Indonesia untuk mengkomsumsi cabe sangat besar, dan hampir seluruh masakan Indonesia harus menggunakan cabe sebagai bahan dasar atau pelengkap. 

Harga sebuah cabe per kilonya dapat mencapai lebih dari Rp.100.000, apalagi ketika mendekati hari raya besar seperti: Lebaran, Natal & Tahun Baru. Bahkan harga cabe dapat naik begitu saja tanpa melihat hari raya besar di Indonesia, karena permintaan dari masyarakat yang besar dan supply cabe yang sangat kurang untuk masuk ke dalam pasar. 

Pada hari biasanya, kisaran harga cabe normal dapat mencapai antara Rp.50.000 - 80.000, tergantung di mana kita berdomisili. Tentunya harga cabe di setiap pasaran sangat berbeda, mulai dari petani cabe sampai pada penjual di pasar. Harga dari petani sendiri, tentunya masih sangat murah, ketika sudah di tangan orang kedua (pengepul), harga sudah berubah karena mereka memperhitungkan segala biaya (accommodation) yang telah dikeluarkan sebelumnya.

Pada dasarnya, cabe sangat mudah tumbuh di berbagai daerah di Indonesia. Ini disebabkan oleh kondisi tanah yang sangat subur, dan iklim di negara Indonesia yang tropis, sehingga dalam menanam cabe sangat mudah dan dapat ditanam di mana saja. Apabila kita mempunyai pekarangan rumah yang cukup sederhana, kita bisa memanfaatkannya sebagai lahan untuk menanam cabe. 

Selain itu, beberapa orang juga menanam cabe dengan mengunakan polybag, pot bunga, karung bekas semen dan lain - lain, ketika mereka mempunyai halaman yang sempit. Cukup kita pergi ke pasar membeli cabe ¼ kilo dan memilih cabe yang masih segar dan tentunya yang sudah masak & berwarna. Ini dilakukan untuk melakukan pembibitan awal, dengan membeli cabe ¼ kilo, kita akan memperoleh puluhan bibit cabe baru yang nantinya akan di tanam. 

Cara pembibitan bibit cabe baru yaitu dengan mengeluarkan semua biji cabe, dan mengeringkannya selama 1 hari, setelah itu menaruhnya di sebuah pot yang mana sudah terisi dengan tanah. Hanya membutuhkan beberapa minggu, cabe akan tumbuh dan siap untuk ditanam di pekarangan atau di kebun.

Di tengah situasi pandemic saat ini, masalah krisis kesehatan yang disebabkan oleh virus corona juga mempengaruhi kestabilan ekonomi dalam keluarga. Yang dahulunya, penghasilan utama setiap kepala keluarga dapat mencapai 100%, tetapi adanya penurunan yang sangat tajam diakibatkan oleh pandemic, pengurangan tenaga kerja di mana - mana (PHK) dan perusahaan banyak yang gulung tikar (bankrupt). 

Beruntunglah yang masih mempunyai pekerjaan, walaupun banyak pemotongan setiap kali menerima gaji per bulannya. Tentunya ini sangat berpengaruh ke urusan dapur dalam rumah tangga, sang istri pusing tujuh keliling dalam mengatur keuangan bagaimana mengelolah gaji dengan nominal yang sudah berkurang. Munkin dahulunya, bisa membeli cabe perkilonya setiap minggu, kini hanya ¼ saja per minggunya.

Kembali lagi tentang cabe, mengingat harganya yang semakin naik saja tanpa memandang bulu tentang situasi saat ini, munkin baiknya kita bercocok tanam cabe. Ini dapat membantu mengatasi kesulitan dan kebutuhan pangan dalam rumah tangga. 

Mengingat cabe menjadi bahan pokok memasak, entah itu di kalangan rumah tangga atau business (restoran atau rumah makan, warteg, pasar traditional dan para pedagang kaki lima). Dari rumah tangga sendiri, kita bisa menanam cabe untuk memenuhi kebutuhan dapur, dimana akan menghemat hampir setengah dari pengeluaran untuk membeli cabe di pasar. 

Dari pekarangan rumah, kalau kita sudah menanam cabe, kita sudah bisa memetiknya berkilo-kilo, bahkan masih bisa di jual di pasar atau masih bisa di bagi - bagikan kepada para tetangga. 

Bagi yang mempunyai lahan yang cukup luas, tentunya ini menjadi suatu hal yang baik untuk menbudidayakan cabe, sehingga bisa mencukupi kebutuhan cabe di pasar, dan tentunya menjadi suatu sumber pemasukan yang baru dengan nilai yang cukup lumayan. 

Selain itu, kelangkaan cabe di pasar dapat mengundang harga cabe semakin meroket, sehingga inilah yang menjadi peluang business bagi siapa saja untuk menghadirkan cabe di pasaran. 

Dari segi business di bidang makanan (franchise), para pelaku usaha tentunya sangat membutuhkan cabe dalam menunjang usaha mereka, sehingga kadang-kadang mereka jugalah yang mempengaruhi harganya naik pada saat tertentu.

Tentunya saya pribadi, menanam suatu tananam di pekarangan, teristimewa cabe adalah suatu hobby. Dari kegemaran inilah, saya dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dapat juga membagikan kepada para tetangga. Tentunya, ini juga menjadi suatu ide yang cukup brilian dalam memperoleh sumber pemasukan yang baru. Kalau misalnya, kita mempunyai kebun yang cukup luas, mari kita memanfaatkannya dengan menanam cabe, sehingga bisa membantu dalam menunjang urusan finansial dapur dalam sebuah rumah tangga.

Semoga dapat bermanfaat dan kita semua sehat selalu, dan jangan lupa untuk selalu menerapkan protocol kesehatan di manapun kita berada dengan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak). Salam sehat!!!

Sentani – Jayapura, 04/02/2021

Heri Toupa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun