Mohon tunggu...
Heri Mahbub Nugraha
Heri Mahbub Nugraha Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Khidmatul Quran di Penyebaran Mushaf dan Nilai-Nilai

Pembelajar Al-Quran Sejati yang selalu berusaha menjadi lebih baik, mencari makna kehidupan dan perjalanan spiritual untuk kebahagiaan di Al-Quran Cordoba. semoga manfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa Ismail Haniyah? Keluarganya sampai Pesan Perjuangannya di Palestina (Bag1)

2 Agustus 2024   16:55 Diperbarui: 2 Agustus 2024   16:55 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: foto ismail Haniyah (https://www.haaretz.com)

Merdeka atau syahid adalah cita-cita setiap mujahid

Dalam surah Ali-Imran ayat 169, Allah SWT Berfirman yang Artinya: "Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki,"  

Ismail Haniyah membaca surat Ali-Imran ayat 169 saat jadi imam dalam potongan video dan viral di media sosial. Kata-kata dan pesannya kini terus digaungkan, menjadi inspirasi abadi untuk perjuangan dan kemerdekaan Palestina.

Siapakah Ismail haniyah? Sudahkah kita mengenalnya lebih dekat? Tulisan ringkas ini mudah-mudahan menjadi inspirasi untuk lebih mengenal dan cinta kepada kemerdekaan palestina dan tokohnya.

"Kami merasakan beratnya amanah dan tanggung jawab masalah Palestina. Ini adalah tanggung jawab yang memiliki harga, dan kami siap membayar harga tersebut; syahid di jalan Palestina, di jalan Allah, dan demi kehormatan umat ini." (Ismail Haniyah)

Siap untuk Membayar Harga Kemerdekaan Palestina 

Melansir dari berbagai sumber, itulah seruan pemimpin tertinggi perjuangan palestina, Ismail Haniyah beberapa tahun lalu. Konsisten, sampai beliau membuktikan janji dan cita-cita sampai akhir hayatnya. Syahid karena dibunuh dalam perjuangannya. Insyaallah.

Dunia Islam heboh bahkan seluruh jagat maya trending topik membicarakan kematiannya. Sang pejuang diroket rudal dari jarak jauh di kota Teheran bersama pengawalnya. Saat Ismail haniya menemui presiden Iran yang baru. Rabu, 31 Juli 2024. Menjadi akhir perjuangannya di dunia dan awal perjalanan baru yang abadi merdeka ke akhirat.

Ismail Haniyah mujahid palestina yang lembut, dengan tatapan matanya yang tajam. Sangat dicintai oleh warganya. Beliau juga Hafiz Quran, suaranya indah melantunkan ayat-ayat Al-Quran. Masyaallah lancar dan bergetar bacaannya. Pemimpin teladan dalam dakwah. Mempunyai bahan bakar yang kuat untuk berjuang dengan qiyamullail dan tilawahnya.

Ustadz husein gaza seorang jurnalis Indonesia yang tinggal di Gaza bercerita. Ketika taaruf mau nikah dengan akhwat gaza. Tapi sempat ditolak oleh calon mertuanya. Namun setelah ada rekomendasi dari Ismail Haniya.. Keluarga Akhwat menerimanya

Itulah bukti betapa beliau dicintai dan dihormati oleh penduduk Gaza. Wajahnya tenang, kalau berpidato jelas kata-katanya dan menyentuh hati. Beliau senang berlari setiap pagi, sangat bersahabat, ramah, mudah ditemui, memikirkan hal yang detail, bahkan membantu rekomendasi pernikahan seperti husen gaza dari Indonesia.

Almarhum Ismail Haniyah seorang 'Alim Ulama juga politikus. Pemimpin tertinggi perjuangan Palestina. Tahun 2006 terpilih sebagai perdana mentri. Berkali-kali selamat dari target roket dan peluru zionis penjajah. Setelah itu berpindah-pindah negara, sampai negara Qatar menerimanya dengan aman.

Sekarang mata kami menangisi kepergian wahai pejuang palestina. Engkau telah menempuh jalan panjang dengan keteguhan, untuk meraih kemerdekaan. Ridha dengan keputusan takdir-Mu, dan berharap lebih banyak lagi pejuang yang akan menggantikannya. Penjajahan diatas bumi ini khususnya Palestina benar-benar harus dihapuskan.

Keluarga Ismail Haniya banyak yang mati dibunuh penjajah

Pada April 2024, tepat lebaran Iedul Fitri tiga putranya syahid dalam serangan udara di Gaza. Hazem, Amir, dan Mohammed meninggal dunia dalam serangan ke mobil yang mereka kendarai. Media Palestina mengatakan dua cucu Ismail Haniya juga syahid dalam serangan tersebut. Cucunya juga jadi korban. Sebelumnya, penjajah membunuh puluhan anggota keluarganya.

kamp Al-Shati adalah tempat kelahiran Ismail Haniya, pada 29 Januari 1962 di jalur Gaza. Haniyah tumbuh di bawah bayang-bayang kezoliman dan intimidasi yang melanda tanah Palestina. Ia tetap semangat belajar, menyelesaikan pendidikannya di Universitas Islam Gaza, memperoleh gelar sarjana dalam bidang sastra Arab.

Perjuangannya mulai menanjak pada tahun 1987 ketika Hamas berdiri. Haniyah menjadi salah satu anggota terkemuka dalam organisasi ini dan kemudian dipercaya sebagai kepala kantornya. Pada tahun 2006, setelah memenangkan pemilu legislatif Palestina, Haniyah diangkat menjadi Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina.

Ismail Haniyah dikenal sebagai pemimpin yang kharismatik dan tegas dalam memperjuangkan hak-hak Palestina, khususnya dalam menghadapi penjajahan zionis Israel. Haniyah juga mendukung dialog politik sebagai bagian dari upaya mencapai kedamaian dan kedaulatan bagi rakyat Palestina. Sampai meninggal, ia tetap menjadi salah satu figur sentral dalam dinamika meraih kemerdekaan Palestina. (Bersambung)

By: Heri Mahbub (Quran Cordoba)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun