Mohon tunggu...
Heri Hermawan
Heri Hermawan Mohon Tunggu... Penulis - Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Hobby : Ngopi sambil Baca-baca buku, kadang suka motoran, kadang blusukan ke kebon naik Gunung, biasa isengĀ² jadi kang photo dan Tour Guide. Minat Bacaan : Filsafat, Fiksi, Self improvment, Baca Quote Para Filsuf dan Sufi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ilmu Tak Cukup di Hapal, Harus Dipraktikkan!

31 Juli 2024   01:34 Diperbarui: 31 Juli 2024   01:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat "Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat" menekankan bahwa esensi sejati dari ilmu pengetahuan terletak pada penerapannya dalam kehidupan nyata, bukan sekadar dalam penguasaan teoritis atau hafalan.

Ā Imam Al-Ghazali dalam karya-karyanya sering menekankan pentingnya ilmu yang bermanfaat. Ia menyatakan bahwa ilmu haruslah membawa perubahan positif dalam diri seseorang dan masyarakat sekitarnya. Menurutnya, ilmu yang hanya dihafal tanpa diaplikasikan tidak akan membawa keberkahan dan manfaat.

Sejalan dengan yang di ejawantahkan oleh Ibnu Sina atau Avicenna juga menggarisbawahi pentingnya praktek dalam ilmu pengetahuan. Ia percaya bahwa ilmu kedokteran, misalnya, tidak hanya harus dipahami secara teoritis, tetapi juga harus diterapkan dalam praktik untuk menyembuhkan pasien.

John Dewey, seorang filsuf pendidikan Amerika, mengemukakan bahwa pendidikan dan ilmu pengetahuan haruslah berfokus pada pengalaman nyata dan pembelajaran yang aplikatif. Menurutnya, pendidikan yang hanya menekankan hafalan tidak akan menghasilkan individu yang kreatif dan kritis.

Paulo Freire dalam "Pedagogy of the Oppressed" mengkritik sistem pendidikan yang hanya berfokus pada penghafalan tanpa pemahaman. Ia menekankan pentingnya pendidikan yang liberatif, di mana peserta didik diajak untuk berpikir kritis dan menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Al-Qur'an Dalam Surah Al-Baqarah ayat 269, Allah SWT berfirman:Ā 

"Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, ia benar-benar telah diberi kebajikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal."Ā 

Ayat ini menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam ilmu, bukan sekadar pengetahuan teoretis.

Rasulullah SAW bersabda:Ā 

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya."Ā 

(HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruquthni).

Ā Hadis ini menunjukkan bahwa manfaat dari ilmu adalah bagaimana ilmu tersebut dapat memberi kontribusi positif bagi orang lain.

Pendidikan modern kini mulai mengadopsi pendekatan yang lebih praktis dan aplikatif. Kurikulum didesain untuk tidak hanya menekankan hafalan, tetapi juga proyek-proyek nyata yang melibatkan penerapan konsep-konsep yang dipelajari.

Dalam dunia kerja, keterampilan praktis dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata sangat dihargai. Misalnya, seorang insinyur tidak hanya harus memahami teori-teori teknik, tetapi juga harus mampu mengaplikasikannya dalam perancangan dan pembangunan infrastruktur.

Ilmu tentang kesehatan, misalnya, harus diterapkan dalam gaya hidup sehat, bukan hanya dihafal. Mengetahui pentingnya nutrisi dan olahraga tanpa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari tidak akan memberikan manfaat bagi kesehatan individu.

Esensi dari ilmu adalah bagaimana ilmu tersebut dapat diterapkan untuk menghasilkan manfaat bagi individu dan masyarakat. Hafalan semata tanpa pemahaman dan aplikasi praktis tidak akan memberikan dampak yang signifikan. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membawa perubahan positif dan peningkatan kualitas hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun