Mohon tunggu...
Heri Hermawan
Heri Hermawan Mohon Tunggu... Penulis - Reseacher Publik | Pegiat Literasi Tangerang | The Young Entrepenuer

Hobby : Ngopi sambil Baca-baca buku, kadang suka motoran, kadang blusukan ke kebon naik Gunung, biasa iseng² jadi kang photo dan Tour Guide. Minat Bacaan : Filsafat, Fiksi, Self improvment, Baca Quote Para Filsuf dan Sufi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Napak Tilas Jejak Para Leluhur Nusantara

16 Mei 2024   19:00 Diperbarui: 16 Mei 2024   19:55 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Napak tilas jejak para penyebar islam dan leluhur di Nusantara bukan berarti kita mau mengkultuskan/menyembah orangnya atau  segala bentuk benda pusaka peninggalannya. Tapi kita mau belajar dari jejak para penduhulu bangsa dalam membangun peradaban dan syiar islam. 

Maka orang yg belajar agama, tapi tidak belajar budaya dan jejak para leluhur bangsanya itu artinya orang itu sombong. Karena dia tidak bisa menghormati perjuangan orang-orang dulu.  Maka jelas bung karno selalu mengatakan Jas Merah Jangan sekali sekali melupakan sejarah. Karena ketika sejarah asli terlupakan, generasi penerus bangsa kedepan akan kehilangan jati diri bangsanya. Sehingga gampang terpengaruh oleh orang-orang asing yang meng aku aku turunan macam-macam.

Belajar sejarah memegang peran krusial dalam merawat peradaban. Melalui mempelajari sejarah, kita memahami akar dari nilai-nilai, tradisi, dan konflik yang membentuk identitas kita. Sejarah kerajaan dan petilasan para wali yang menyebarkan syiar Islam di Nusantara memberikan wawasan tentang perjalanan budaya dan spiritualitas yang membentuk masyarakat kita hari ini. Ini penting agar kita dapat menghargai warisan kita dan mengambil pelajaran dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Tentu, mari kita bahas lebih detail. Belajar sejarah memberikan landasan yang kuat bagi pemahaman tentang peradaban kita. Di Indonesia, kerajaan-kerajaan seperti Majapahit, Sriwijaya, Mataram, dan lainnya memiliki peran penting dalam membentuk sejarah, budaya, dan politik di wilayah ini.

Contohnya, Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara pada abad ke-14 dan ke-15. Kerajaan ini tidak hanya dikenal karena kekuatan militernya, tetapi juga karena pencapaian budaya seperti seni, arsitektur, dan sistem pemerintahan yang maju. Di sisi lain, Sriwijaya merupakan pusat perdagangan maritim dan penyebaran agama Buddha dan Hindu di wilayah Asia Tenggara.

Sementara itu, jejak para wali dalam syiar Islam di Indonesia juga tidak kalah pentingnya. Para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Bonang, dan lainnya memegang peranan besar dalam menyebarkan ajaran Islam di Nusantara. Mereka tidak hanya mengajarkan agama, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai sosial, budaya, dan etika yang menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia hingga saat ini.

Contoh konkret dari jejak para wali adalah penyebaran agama Islam melalui pendekatan yang inklusif dan adaptif terhadap budaya lokal. Misalnya, Sunan Kalijaga dikenal karena menggunakan wayang kulit sebagai sarana dakwah, yang kemudian menjadi bagian penting dari budaya Jawa. Sunan Bonang juga dikenal karena pendekatannya yang ramah terhadap penduduk pribumi, yang membantu mempercepat penerimaan agama Islam di Jawa.

Dengan memahami peran kerajaan dan jejak para wali dalam sejarah Nusantara, kita dapat memahami kompleksitas dan keberagaman budaya serta spiritualitas yang membentuk Indonesia saat ini. Ini adalah landasan yang penting untuk merawat dan menghargai warisan kita, serta untuk membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

UPAYA-UPAYA YANG BISA KITA LAKUKAN DALAM MENJAGA BUDAYA, MENGHARGAI JEJAK PARA LELUHUR SERTA TIDAK MELUPAKAN SEJARAH UNTUK MEMBANGUN SEBUAH PERADABAN KEDEPAN. 

Menjaga warisan budaya dan leluhur di Nusantara adalah tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa nilai-nilai dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi tetap hidup dan dihargai. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga warisan budaya dan leluhur di Nusantara meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun