" Bang Alan sedang apa ya, jogging juga kali. "
Ratnia sangat memahami bahwa sahabatnya itu, sangat senang dan nyaman membicarakan perihal Alan. Dia memaklumi. Walau sebenarnya, ada sesuatu yang ingin ia sampaikan pada Mutia perihal Alan, namun sepertinya belum saatnya.
Sedikit banyak, Ratnia yang penyidik itu, lebih-lebih Kasatgasnya adalah satu angkatan dengan Alan, sangat mengerti siapa Alan. Dari sinilah, beberapa bagian kisah hidup Alan, pernah diceritakannya pada Ratnia. Namun, sepertinya Ratnia masih beranggapan, biarlah semua mengalir seperti air. Melihat betapa bersemangat dan senang hati sahabatnya, ketika di sela-sela aktifitas di luar kota, nama Alan disinggung-singgung.
" Tentu kalo ingin sehat, siapapun tidak suka mager bila libur. " Komentar Ratnia.
" Tapi Bang Alan kurang suka jogging. "
" O ya?"
" Saat tugas luar, dia lebih suka nge-gym atau renang. "
Keduanya sudah memperlambat langkah sebelumnya akhirnya duduk di salah satu kursi taman.
Dari wajahnya yang berbinar ketika nama Alan disebut, yakinlah, Ratnia sudah bisa menebak bahwa sahabatnya tersebut ada hati dengan Alan. Ia ingin itu berproses, meski ....
" Di sebuah kesempatan, saya pernah tahu Bang Alan mencuri pandang ke saya. "
" Oy ya? Kapan itu?"