Kembali ke illegal corruption tadi, interpretasi hukum, bisa menjadikan penafsiran-penafsiran yang bertolak belakang dengan fakta-fakta hukum yang terjadi.
Sebab, bukan rahasia lagi, perdebatan dalam dunia hukum menjadi sesuatu yang tidak terhindari lagi.
Banyaknya teori hukum, pendapat ahli dan yurisprudensi, menjadikan hukum dalam praktiknya mengalami "deviasi" bila ditangan orang-orang yang menyalahgunakannya.
Bila sudah demikian, maka pentingnya nilai integritas bagi mereka yang berpotensi dan berada dalam zona nyaman atas perilaku illegal corruption tadi, bisa mentransfomasikan diri pada gerakan memberantas korupsi dari diri sendiri.
Dari sinilah, perang yang lebih besar lawan korupsi menjadi lebih efektif. Bagaimana mungkin membersihkan lantai bila sapu yang digunakan kotor?
Pertanyaan penuh retorika dan sudah jamak sebagai peribahasa umum ini, masih selalu relevan selama masih bergentayangan mereka yang suka bermain dengan hukum sebagai bagian dari perilaku korup.
Salam Anti Korupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H