Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis tentang : - Korupsi dan Bunga Rampai (2022) - Korupsi (2023) - Hukum dan Korupsi (22 Oktober 2024 sd. sekarang) - Sebelum aktif di Kompasiana (2022), menulis di Jawa Pos, Suara Merdeka, Tribun dan Beberapa Media Internal Kepolisian

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Kejar Koruptor Hingga Antartika

30 Oktober 2024   16:37 Diperbarui: 31 Oktober 2024   08:53 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, seloroh-seloroh komentar yang bersliweran ramai di media sosial, setidaknya menjadi bagian dari respon gegap gempita atas terungkapnya korupsi-korupsi di awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sangat berharap kita semua, KPK, Kejaksaan Agung dan Polri menunjukan taringnya.

Tidak perlu takut atau terbelenggu, karena tekad Presiden Prabowo Subianto yang jelas-jelas akan menyiapkan pasukan mengejar koruptor ke antartika sekalipun.

Sebuah analog yang yang lebih dekat pada satire pedas pada koruptor yang belum tertangkap ataupun calon-calon koruptor yang mencoba-coba mencuri kue dari APBN yang sejatinya ditujukan demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat negeri ini.

Sebagaimana ditulis Kompas.com, Center for Strategic and International Studies (CSIS) berharap Presiden Prabowo Subianto benar-benar mewujudkan komitmennya memberantas korupsi di Tanah Air.

Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Nicky Fahrizal mengatakan, pemerintahan Prabowo menghadapi pekerjaan cukup berat dalam konteks penegakan hukum tindak pidana korupsi.

Sebab, Prabowo harus mampu menyinkronisasikan setiap lembaga penegakan hukum yang berada di bawah kekuasaan eksekutif. "Pekerjaan rumah saat ini yang cukup berat adalah mengintegrasikan dan menyinkronisasikan aktor penegakan hukum yang berada di bawah rumpun kekuasaan eksekutif."

Sebagai bagian dari elemen bangsa, tentunya sesuai dengan porsi kita berperan serta dalam pemberantasan korupsi menjadi hal yang relevan dan urgen, setidaknya bila dalam skala bermasyarakat, ada ketidakberesan dalam pengelolaan dana desa, bansos maupun penyaluran atau pelayanan publik yang berbau korupsi, dengan ringan tangan dan Ikhlas hati melaporkan pada aparat penegak hukum setempat. Jangan membiarkan.

Bila ini dilakukan dan menjadi kesadaran bersama, maka bukan hal yang mustahil korupsi benar-benar bisa enyah dari negeri ini dan mereka para koruptor akan menikmati hari-harinya di balik terali besi.

Justitia non est neganda, non differenda-keadilan tidak dapat disangkal atau ditunda.

Jadi, ayo bersama semangat Presiden yang baru, bersama pula berangus korupsi. Menutup artikel ini saya cukilkan pantun dari Kompasianer Ibu Yuyun Srimulyati.

Berlayar mengejar arus,
Kapal motor harus sering diperiksa,
Kejarlah kejar terus,
Tindak koruptor sampai ke antariksa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun