Atau jangan-jangan korupsi menjadi sebuah hobi yang menyenangkan? Sebagaimana sebuah antitesis pada perilaku kliptomania, di mana pada penderita kliptomania ini sangat menyukai mengambil atau mencuri barang milik orang lain tanpa rasa bersalah?
Tentu ini sebuah antitesis yang tidak pas, disematkan atau dianalogkan pada perilaku korup. Terpaksa saya sampaikan, sebagai ujud saya kehabisan kata-kata untuk menulis dengan kalimat yang pas sebagai penyebab mengapa orang yang sudah kaya raya, punya jabatan dan pekerjaan yang bisa mengantarkannya ke level high class masih juga mau menerima uang yang bukan hak-nya? Tentu dengan konsekuensi ia akan kehilangan semuanya, terutama harga diri dan nama baiknya.
Atau jangan-jangan, mereka yang sudah pada level tinggi status sosialnya, justru tidak lagi peka, tidak lagi respek atas kemungkinan harga diri dan nama baiknya akan jatuh berkeping bila melakukan korupsi?
Bila ini yang terjadi, maka saya tidak tahu, bagaimana memberantas korupsi di negeri ini.
Sangat mungkin, para koruptor yang sudah di OTT KPK maupun yang belum kena OTT, sangat benci dengan KPK karena telah mengganggu hobi mereka, hobi melakukan korupsi!
Pada sisi lain, bisanya, saya hanya bisa bersedih, dengan sesekali menuangkannya dalam artikel demi artikel di Kompasiana ini.
Salam Anti Korupsi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H