Sebagaimana dikutip djkn.kemenkeu.go id, frugal living secara sederhana dimaknai sebagai gaya hidup hemat atau irit terhadap pengeluaran. Seseorang yang mengadopsi frugal living akan memilih memasak makanan sehat daripada membeli di luar, membeli produk lokal berualitas tanpa harus maniak merk, tidak memusingkan fashion atau gadget yang terus menerus up date.
Terlepas dari gaya hidup yang tengah viral tersebut, konsep saya bersama Istri meneguhkan pola mengutamakan hidup keseharian dengan apa adanya, tidak berusaha ngoyo atau memaksakan diri mengkuti trend-trend kekinian, sudah menjadi komitmen dari awal pernikahan. Komitmen ini terus terjaga dan tersemai menjadi kebiasaan hingga sekarang. Sampai-sampai ada kritikan dari anak-anak yang sudah bisa menilai perilaku hidup orang tuanya, sebagai pola hidup yang benar-benar : "jauh dari hingar-bingar kekinian."Â
" Yang tidak modern itu antik. " Ucap saya suatu ketika saat kumpul-kumpul dengan keluarga, termasuk dengan anak-anak.
" Yang antik itu mahal ya Yah..." Seloroh salah satu anak saya dengan disambut tawa bersama.
Begitulah kiranya, gaya hidup yang apa adanya, tanpa harus mewajibkan diri mengikuti apa yang menjadi trend masa kini. Kebahagiaan tidak harus mengikuti dan memiliki apa yang sedang viral dan banyak orang mengikutinya, walau dengan bersusah payah memerolehnya.
Salam merdeka : Jakarta,150823
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI