Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis Tentang Korupsi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mozaik untuk Mencintai Diri

2 Agustus 2023   08:30 Diperbarui: 2 Agustus 2023   09:06 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumen Pribadi

Sang Suami begitu detail dalam merunut mozaik-mozaik momen ketika dalam sebuah traveling, akhir pekan lalu. Setelah dibuat narasi, dilengkapi dengan foto, lalu di up load ke Kompasiana. Jadilah sebuah artikel traveling, yang dibaca bukan hanya oleh Sang Istri, namun anak, saudara, teman dan ratusan pembaca lainnya. Secara batiniah, menjadi sebuah kepuasan tersendiri.

" Sebuah kenangan yang terabadikan Ya Suamiku. " Komentar Sang Istri. Ia membuka HP dan membuka link artikel profil Sang Suami.

Sore mereka sedang berdua di ruang tamu.

" Baru baca Ya Istriku, itu sudah ter up load sejak pagi tadi. "

" Tadi sudah aku baca, rasanya berulang dibaca. Ada geletaran gimana gitu. "

" Geletaran gimana? Ya tentulah, kan narasi dan diksi yang tersusun dalam artikel itu, ditambah foto-fotonya, Istriku ada di dalamnya. " Ujar Sang Suami.

" Ya, ya, karena aku ada di dalamnya. Jadi pelaku-nya ya Suamiku..."

Momen-momen saat traveling, acapkali dan seringnya menjadi setting dan visual artikel. Itu, bagi Sang Suami disamping sarana menyalurkan hobi menulis, juga sarana mendokumentasikan momen-momen kebersamaan dengan orang tersayang. Kadang seluruh keluarga, pada acara tertentu yang terbingkai dalam satu frame, menjadi bagian dokumen dan gambar pada artikel tersebut.

" Adakah rencana liburan bulan depan akan traveling Suamiku? "

" Insya Alloh. Pingin ke mana? Tangkuban Perahu? Pangandaran? "

Sang Istri berpikir sejenak.

" Ndak usah jauh-jauh, yang dekat-dekat rumah saja. " Komen Sang Suami dengan nada tenang.

" Sepertinya Suamiku sering menyebut Tawangmangu, kita kan belum pernah ke sana. "

" O ya. Tentu menyenangkan dan akan banyak yang bisa didokumentasikan di sana. Ada gemericik air yang bening, geraian dedaunan di sepanjang jalan, suasana dingin orang-orang di sana atau mungkin di samping view-nya, juga kulinernya. "

" Hup. Itu dia. Agendakan ya Suamiku. "

Begitulah.

Sebuah self-love, namun tetap perduli pada orang-orang sekitar yang tersayang.

Self-esteem adalah cara seseorang memandang dan menerima dirinya sendiri, serta merasa percaya diri. Jika Self-love dikelola  dengan baik, self esteem pun akan meningkat. Tak hanya itu, dengan mencintai diri sendiri, juga akan lebih mudah mengatasi stress dan tegar dalam menghadapi permasalahan hidup, dikutip dari  alodokter.com.

Hal paling sederhana dalam mencintai diri sendiri adalah menyediakan waktu untuk diri sendiri menikmati waktu luang. Saya menerapkannya dengan menulis blog ini. Dengan menulis, apa yang ingin disampaikan, seolah tersalurkan. Efek samping dari penyaluran hobi ini adalah terdokumentasikannya pikiran dalam sebuah ruang digital yang sewaktu-waktu bisa dibuka, sebagai ujud self healing, merefresh kembali kenangan dan catatan-catatan bagian dari masa yang telah terlewati.

Bagian dari menyintai diri sendiri, dalam pemahaman saya, adalah memasukan peran pasangan (istri), dalam ruang-ruang kehidupan. Bukankah, sepasang suami istri telah berkomitmen untuk selalu bersama, berbagi suka dan duka. Bahkan sebuah judul lagu menarasikan seolah pasangan sudah menjadi bagian dari separuh nafas kehidupan.

Tidak ada yang bisa menjadikan diri sendiri bahagia, sebelum diri sendiri mengupayakan kebahagiaan itu. Sederhana saja untuk bahagia, tidak perlu yang aneh-aneh dalam hidup. Penuh syukur dan menyayangi pasangan hidup kita, anak-anak kita dan semua yang punya lintas interaksi dengan kita.

Mengupayakan bahagia diri, dengan menyertakan dan membersamakan Istri, menjadi sebuah harmoni yang menimbulkan sensasi tertentu yang berbuah pada terpenuhinya keinginan untuk bisa membahagia diri sendiri tadi. Jangan sampai, upaya membahagiakan diri, ditempuh dengan langkah yang kontraproduktif. Banyak kisah nyata, dalam pencarian self-love, terlampiaskan dengan cara-cara yang menjauhkan keharmonisan dengan pasangan.

Tidak ada yang salah kumpul-kumpul dengan rekan, teman dan kolega, namun kalau ujung-ujungnya adalah menyendiri misal di sebuah cafe, tempat hiburan dan semacamnya, sementara pasangan dalam waktu yang sama sendiri di rumah, menunggu dalam kehampaan, apa jadinya bila ini terus berlanjut?

Tidak perlu menikmati dan membayangkan apa yang belum ada pada diri kita. Hidup akan menjadi lebih berat, begitu tauziyah Gus Baha, yang sempat saya dengar beberapa waktu yang lalu.

Jakarta, 2 Agustus 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun