Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis tentang : - Korupsi dan Bunga Rampai (2022) - Korupsi (2023) - Hukum dan Korupsi (22 Oktober 2024 sd. sekarang) - Sebelum aktif di Kompasiana (2022), menulis di Jawa Pos, Suara Merdeka, Tribun dan Beberapa Media Internal Kepolisian (Masuk Dalam Peringkat #50 Besar dari 4.718.154 Kompasianer Tahun 2023)

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Siluet Bahagia untuk Istri dan Kerak Telor

24 Juli 2023   15:15 Diperbarui: 24 Juli 2023   15:46 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan gurih, enak atau rasa yang membuat saya menikmati saat tangan ini dengan sendok mengambil potongan-potongan kecil kerak telor, lalu memasukannya ke mulut. Namun, kebersamaan dengan Sang Istri yang menambah "rasa" pada kelark telor yang terhidang.

Memang demikian yang terasa, ketika bersama dengan Sang Istri, hampir apa yang dirasa oleh lidah, semua terasa enak. Tadi sebungkus ketan dicampur kelapa, juga enak. Kemudian rebusan talas, juga enak. Jadi, sepertinya apa yang di makan, diminum, dengan perasaan yang "nyaman" semua serba enak.

Bisa jadi, memang perasaan saya seperti itu. Kehadiran Sang Istri, untuk beberapa hari menemani di Jakarta, seperti menebar rasa nyaman dan senang, sehingga seperti menjadi rumus bagi pasangan suami istri : kebersamaan menjadi salah satu point kenyamanan. Ingat, perasaan nyaman, tegak lurus dengan perasaan tenang, bersemangat dan ujung-ujungnya adalah keharmonisan hubungan dengan pasangan.

Untuk memupuk dan menumbuhkembangkan perasaan itu, hal-hal kecil dan sederhana acapkali diperlukan. Seperti yang saya lakukan dengan menikmati tempat-tempat ikonik di Jakarta. Semua tempat tersebut sudah pernah saya datangi bersama istri dan anak-anak, namun pengulangan seperti itu, bukan sebagai sesuatu yang menjemukan. Karena, ada sesuatu yang menjadi nilai tambah dari itu semua, yaitu tadi, kebersamaan. Yang penting jalan-jalan, meski di tempat yang sama, karena sudah terlewati oleh lintas waktu dan suasana yang berbeda, akan memberikan kesan yang berbeda pula. Kalau dulu bersama anak-anak, kini hanya berdua, menjadi sebuah napak tilas baru, dengan perasaan yang tentunya lebih dipenuhi rasa bersyukur.

Bagian dari perjalanan kebersamaan tadi, memang rasa bersyukur yang terus dipupuk dan dipelihara, yang diujudkan dengan mengisi waktu berdua, dengan duduk di pinggir pedistrian, di sudut taman kota, serta mengisinya dengan cerita-cerita atau obrolan ringan. Namun sejatinya dan saya yakini ada hikmah besar di baliknya, yaitu sebuah kebahagiaan.

Buktinya, saya tanyakan pada Sang Istri : " Dengan jalan-jalan seperti ini, apa yang Istriku rasakan? "

Begitu ucap saya.

Jawab Sang Istri : " Sebuah kebahagiaan, yang harus disyukuri, Suamiku. "

Begitulah. Yang sepele dan tidak butuh biaya besar, bisa membuat hati pasangan bahagia. Sejatinya memang benar, bahwa untuk bahagia, tidak harus dicari ke sebuah tempat dengan biaya yang mahal, karena bahagia memang letaknya ada di hati.

Dokpri
Dokpri

Foto Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun