Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis tentang : - Korupsi dan Bunga Rampai (2022) - Korupsi (2023) - Hukum dan Korupsi (22 Oktober 2024 sd. sekarang) - Sebelum aktif di Kompasiana (2022), menulis di Jawa Pos, Suara Merdeka, Tribun dan Beberapa Media Internal Kepolisian. (Masuk Dalam Peringkat #50 Besar dari 4.718.154 Kompasianer Tahun 2023)

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Duhai Istri yang Dibahagiakan Suami

16 Juli 2023   06:00 Diperbarui: 16 Juli 2023   06:08 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini dia, duhai para Istri yang dibahagiakan para suami, ada yang harus tetap dijaga. Merasa bahwa dirinya mendapat anugerah suami yang "memahami" bahwa istri bisa menjadi sumber rejeki, terus berubah segalanya. Ia tidak lagi seperti dulu-dulu. Bahasa Jawa-nya "nglunjak". Karena pemahamannya pada makna istri sumber rejeki bagi keluarga, dibelokan arah. Merasa menjadi "subyek", maka peralihan sikap menjadikan suami menjadi "obyek."

Mudahnya, sedikit-sedikit suami, sedikit-sedikit suami. Maka, terjebaklah suami dalam perangkap "Suami yang takut istri". Analognya, muncul keyakinan, suaminya tidak mau kehilangan rejeki, tidak mau sumber rejekinya tertutup. Sehingga istri lebih di atas angin.

Foto Dokpri
Foto Dokpri

Justru apa yang diperlihatkan, ditunjukan dan perlakuan suami menjadi sebuah lecutan istri untuk lebih menunjukan perhatian dan kasih sayangnya. Sehingga arus perhatian suami menjadi sebanding lurus dengan perhatian istri, dampaknya tercipta keharmonisan dalam rumah tangga. Maka, menghadapi kondisi yang menguntungkan bagi istri ini, sikapnya adalah sebagai berikut :

Pertama, meningkatkan rasa syukur telah dianugerahi lelaki yang sangat perhatian dan menyayanginya. Sikap syukur ditunjukan dengan lebih menghargai suami, menjaga diri dari hal-hal yang tidak disukai suami serta memosisikan diri untuk seias dan sekata baik dalam perbuatan maupun dalam sikap.

Kedua, tidak menggunakan kesempatan perhatian dari suami sebagai "aji mumpung" atau memanfaatkan kesempatan, meminta ini dan itu, menuntut adanya ini dan itu. Tetap mengukur batas kemampuan suami, sehingga tidak menjadikanya beban.

Ketiga, memberikan perhatian yang minimal sebanding, bahkan kalau bisa melebihi apa yang diberikan suami. Sehingga akan memberikan kesan pada diri suami, istri termasuk orang yang tahu diri. Perhatian dari suami, tidak tersia-siakan. Ini akan menjadi energy bagi suami, lebih giat dalam bekerja dan mencari rejeki.

Jadi, jelas benang merahnya perhatian suami pada istri dan istri berbanding lurus dengan perhatian yang diberikan istri membuahkan aura positif dalam keluarga. Suasana yang terbangun kemudian adalah keharmonisan. Tidak ada rebut-ribut, saling memarahi, saling diam. Yang ada adalah senyum manis, tertawa kecil, tatapan yang penuh sayang dan sikap saling mernghargai. Dari sinilah, pintu-pintu rejeki akan datang dari berbagai arah, tertuju pada langkah suami yang bersemangat meninggalkan rumah untuk bekerja dan mencari nafkah.

Apa yang terurai dalam narasi, dideskripsikan sebagai berikut :

Anton kelihatan murung. Dia jam 06 pagi sudah tiba di kantor. Padahal biasanya ia datang mendekati jam 08. Sebagai rekan sekantor, Rio memperhatikannya. Sudah hampir jam 09.00, sepertinya belum ada yang dikerjakan oleh Anton. Rio mendekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun