Pada titik tertentu, ketika rasa berat hati untuk mudah berbagi pada orang lain yang membutuhkan, menyadari bahwa apa yang kita miliki sejatinya hanyalah "titipan" Illahi, yang tidak mungkin terbawa hingga mati, maka rasa berat hati itu pasti bisa meluluh. Bila tidak juga bisa meluluh, maka memang mata hatinya, mata batinnya sudah tertutup dan di kunci oleh Yang Maha Kuasa serta akan mendapatkan penyesalan yang tak bisa digantikan dengan kekayaan yang ia miliki.
Adakah cara agar hati kita mudah untuk suka berbagi pada orang lain yang membutuhkan?
Pertama : Paksakan untuk berbagi dari hal-hal yang kecil. Dengan memaksakan diri, lama-lama akan menjadi kebiasaan dan menjadi sebuah keiklasan.
Kedua, setelah terbiasa memberi yang kecil-kecil, tingkatkan kuantitas dan kualitas pemberian. Tidak sekedar uang recehan, tidak sekedar baju bekas pakai, tidak sekedar satu piring makan namun sudah dari lebih dari itu.
Ketiga, yakin bahwa sekecil apapun pemberian pada orang lain, akan berbalas kebaikan pada diri kita maupun keluarga dalam bentuk materi ataupun non materi, yang menjadikan hati penuh dengan rasa syukur dan kebahagiaan.
Keempat, banyak berkaca pada  pengalaman dari orang-orang yang sukses harta, ia mempunyai kebiasaan berbagi pada sesama sejak ia belum mendapatkan kesuksesan tersebut.
Semoga kita menjadi ahli berbagi pada orang lain, tanpa harus menunggu kita kaya raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H