Bila pemerintah memberikan kesempatan libur panjang di akhir pekan, sangat tepat bila salah satu pertimbangannya adalah untuk ikut menggerakan roda ekonomi.Â
Dengan adanya libur panjang, dipastikan pusat perbelanjaan, destinasi wisata, atau tempat-tempat alternative lain untuk refreshing akan banyak didatangi pengunjung.Â
Namun bagaimana bila sebelum tiba libur panjang ada pekerjaan kantor yang sudah terjadwal ataupun yang sifatnya insidentil masih tetap harus dikerjakan? Pekerjaan tadi tidak memungkinkan untuk dilakukan penundaan, akankah ini mengundang potensi akan "tidak nyamannya waktu liburan panjang tadi? "
Beberapa alternative solusinya sebagai berikut :
Pertama, kegiatan pekerjaan yang sudah terjadwalkan, tentunya sudah terkonsep juga kapan dan bagaimana menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sehingga membiasakan untuk tidak menunda pekerjaan adalah hal positif dan akan terselesaikannya kegiatan sesuai target. Bilapun ada kejutan libur panjang tiba-tiba, tidak membuat panik, karena pekerjaan masih memungkinkan untuk diselesaikan sebelum liburan.
Kedua, tidak membiasakan membawa pekerjaan sampai di rumah. Bila kemudian ada libur panjang, sangat kontraproduktif ketika menikmati hari-hari libur, namun pikiran masih terbagi dan fokus menyelesaikan pekerjaan. Akan muncul mood yang berbeda saat berliburan. Bila ini terbaca oleh keluarga, seperti virus, akan menjalar ketidak "mood" an tadi. Sehingga akan mengurangi suasana  keceriaan.
Ketiga, bilapun akhirnya harus tetap "menyelesaikan" pekerjaan yang sangat penting dan tidak mungkin ditunda-tunda, sedangkan untuk penyelesaiannya membutuhkan waktu beberapa hari sampai masuk di area hari di libur panjang, maka memberikan pengertian pada keluarga menjadi cara yang terbaik. Bila masih memungkin, ajak keluarga menikmati liburan yang dekat dengan kantor. Biar keluarga tetap refreshing di tempat tersebut dan pekerjaan masih bisa dilaksanakan. Pada saat jam istirahat, bisa makan siang bersama, kemudian selesainya langsung kembali mengerjakan pekerjaan tadi dan keluarga melanjutkan kegiatannya tadi.
Keempat, memanfaatkan waktu libur dan menguatkan kebersamaan dalam keluarga, bisa dilakukan dengan hal simpel dan menyenangkan, tidak harus keluar kota, mengunjungi destinasi wisata dan bermalam di luar kota. Cukup agendakan berkebun, memetik hasil tanaman yang sudah dilakukan rutin tiap akhir pekan, misalnya tanaman cabe, pepaya, terong dan ragam sayuran lainnya. Dari hasil petikan, dimasak bersama dan dinikmati keluarga di samping rumah dengan menggelar tikar. Beli minuman air kelapa, sedikit sirup dan canda tawa bersama keluargapun bisa tercipta.
Semoga tetap ada waktu untuk keluarga, sepadat apapun kegiatan. Karena keluarga adalah tempat berlabuhnya hati, mengisi hari dengan penuh kasih sayang, bersama orang-orang tersayang.