Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismillah, Menulis Seputar Hukum dan Korupsi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

4 Solusi Libur Panjang di Tengah Kesibukan Kerja

20 Juni 2023   08:55 Diperbarui: 20 Juni 2023   09:37 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengindikasikan libur Idul Adha 2023 sebanyak tiga hari. 

Selain libur nasional pada 29 Juni, potensi terjadinya libur lebaran tiga hari karena pada 28 Juni dan 30 Juni tengah diusulkan menjadi cuti bersama. Azwar mengatakan usulan tersebut kini tinggal menunggu keputusan Presiden Joko Widodo. 

"Nah kami kemarin sudah membahas, nanti tinggal menunggu persetujuan dari Bapak Presiden," ujar Azwar saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023). Azwar mengungkapkan, pemerintah saat ini tengah menggodok potensi terjadinya libur tiga hari dalam momen Idul Adha 2023, dikutip dari Kompas.com.

Tentu banyak pihak yang akan menunggu keputusan pemerintah tersebut. Hari libur, akan menjadi hari yang ditunggu. 

Dalam konteks keluarga, hari libur menjadi hari yang menyenangkan, karena di hari libur itulah, aktifitas pekerjaan rutin di tempat bekerja tidak dilaksanakan. 

Sehingga, bagi yang bekerja di luar kota, menjadi momen untuk menambah hitungan waktu berkumpul dengan keluarga. Demikian juga yang aktifitas kerja masih dalam satu kota, bisa mengisi hari libur untuk banyak hal.

Ketika seseorang yang sudah berkeluarga, ditanya apa yang akan dilakukan bila ada libur panjang? Maka, inti jawaban adalah akan menggunakan waktu sebaik mungkin, bersama keluarga. 

Berkumpul dengan keluarga di sini, tidak harus keluar kota, ikut antri dan memadati destinasi wisata. Bisa saja hanya sekedar di rumah, masak bersama dan menikmati hidangan dengan penuh canda dan tawa. 

Dokpri
Dokpri

Lebih-lebih libur panjang yang ditunggu adalah libur Idul Adha, di mana di kanan kiri tempat tinggal atau bahkan kita ikut bagian dalam qurban, menyembelih kambing atau sapi, sehingga akan ada stok daging bisa bisa dimasak tadi atau digelar acara bikin sate.

Bila pemerintah memberikan kesempatan libur panjang di akhir pekan, sangat tepat bila salah satu pertimbangannya adalah untuk ikut menggerakan roda ekonomi. 

Dengan adanya libur panjang, dipastikan pusat perbelanjaan, destinasi wisata, atau tempat-tempat alternative lain untuk refreshing akan banyak didatangi pengunjung. 

Namun bagaimana bila sebelum tiba libur panjang ada pekerjaan kantor yang sudah terjadwal ataupun yang sifatnya insidentil masih tetap harus dikerjakan? Pekerjaan tadi tidak memungkinkan untuk dilakukan penundaan, akankah ini mengundang potensi akan "tidak nyamannya waktu liburan panjang tadi? "

Dokpri
Dokpri

Beberapa alternative solusinya sebagai berikut :

Pertama, kegiatan pekerjaan yang sudah terjadwalkan, tentunya sudah terkonsep juga kapan dan bagaimana menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sehingga membiasakan untuk tidak menunda pekerjaan adalah hal positif dan akan terselesaikannya kegiatan sesuai target. Bilapun ada kejutan libur panjang tiba-tiba, tidak membuat panik, karena pekerjaan masih memungkinkan untuk diselesaikan sebelum liburan.

Kedua, tidak membiasakan membawa pekerjaan sampai di rumah. Bila kemudian ada libur panjang, sangat kontraproduktif ketika menikmati hari-hari libur, namun pikiran masih terbagi dan fokus menyelesaikan pekerjaan. Akan muncul mood yang berbeda saat berliburan. Bila ini terbaca oleh keluarga, seperti virus, akan menjalar ketidak "mood" an tadi. Sehingga akan mengurangi suasana  keceriaan.

Dokpri
Dokpri

Ketiga, bilapun akhirnya harus tetap "menyelesaikan" pekerjaan yang sangat penting dan tidak mungkin ditunda-tunda, sedangkan untuk penyelesaiannya membutuhkan waktu beberapa hari sampai masuk di area hari di libur panjang, maka memberikan pengertian pada keluarga menjadi cara yang terbaik. Bila masih memungkin, ajak keluarga menikmati liburan yang dekat dengan kantor. Biar keluarga tetap refreshing di tempat tersebut dan pekerjaan masih bisa dilaksanakan. Pada saat jam istirahat, bisa makan siang bersama, kemudian selesainya langsung kembali mengerjakan pekerjaan tadi dan keluarga melanjutkan kegiatannya tadi.

Keempat, memanfaatkan waktu libur dan menguatkan kebersamaan dalam keluarga, bisa dilakukan dengan hal simpel dan menyenangkan, tidak harus keluar kota, mengunjungi destinasi wisata dan bermalam di luar kota. Cukup agendakan berkebun, memetik hasil tanaman yang sudah dilakukan rutin tiap akhir pekan, misalnya tanaman cabe, pepaya, terong dan ragam sayuran lainnya. Dari hasil petikan, dimasak bersama dan dinikmati keluarga di samping rumah dengan menggelar tikar. Beli minuman air kelapa, sedikit sirup dan canda tawa bersama keluargapun bisa tercipta.

Semoga tetap ada waktu untuk keluarga, sepadat apapun kegiatan. Karena keluarga adalah tempat berlabuhnya hati, mengisi hari dengan penuh kasih sayang, bersama orang-orang tersayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun