Mohon tunggu...
Dr. Herie Purwanto
Dr. Herie Purwanto Mohon Tunggu... Penegak Hukum - PNYD di KPK (2016 sd. Sekarang)

Bismilah, Menulis Tentang Korupsi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Urip Iku Urup (Dalam Kontruksi Anti Korupsi)

8 Mei 2023   10:33 Diperbarui: 8 Mei 2023   10:50 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi pejabat dengan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Urip Iku Urup, maka daya upaya yang dilakukan adalah bagaimana mengelola kewenangan yang ia miliki untuk bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Terlebih, bila jabatan itu dalam ranah pelayanan, yang mempunyai koneksi dengan persoalan hidup. Kewenangan digunakan untuk mengatasi persoalan yang menghambat terselenggaranya percepatan pelayanan tadi, bukan justru melihat ada titik lemah kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Ironis bila ini terjadi.

Menjadikan anti korupsi dalam motivasi menjalankan proses yang beririsan dengan kewenangan, merupakan ujud "menjadikan hidup" lebih bermakna atau Urip Iku Urup tadi. Ini akan menjadi hal yang mudah manakala sudah terjiwai dan tepatri pada jiwa yang menyadari hakikat hidup memang bukan semata untuk diri sendiri. Sebaliknya, menjadi kontraproduktif manakala, sifat ego lebih dikedepankan, seolah untuk mengaktualisasikan diri menjadi sesuatu yang sangat urgen, dengan segala cara, termasuk menghalalkan apapun tindakan yang dilakukan.

Maka tidak heran, bila belakangan ini menjadi viral banyaknya pejabat atau keluarganya yang terjebak pada aktualisasi diri yang semu, dengan memamerkan gaya hidup mewah, hedon, di media massa, tanpa ada rasa "sensi" sedikitpun, bahwa perilaku seperti itu sejatinya menunjukan pada kekerdilan dirinya, di hadapkan pada makna kontra filosofi Urip Iku Urup.

Salam Anti Korupsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun