" Ya sudah, kalao capek, cepetan mandi, biar aku pijitin ya? "
        Bintang  mengiyakan. Dan berlalu dari tempat itu, sejengkal langkah sebelum masuk ke kamar langkahnya tertahan. Ia menoleh sebentar ke suaminya. Dalam hatinya berkata " maafkan aku suamiku..."
        Itu, setengah tahun yang lalu, sebelum Yali memakai rompi orange bertulis " Tahanan".
        Di rumahnya, masih setengah tahun yang lalu, Yali datang di sambut Ratna, istrinya, yang telah memberinya seorang anak. Tas kecil yang dibawa Yali disambut oleh Ratna. Diciumnya kening Sang Istri.
        " Tadi sempat makan belum Pa, kalao belum biar aku siapkan. "
        " Ndak usah, kita makan di luar saja ya?
        " Papa tidak capek?
        Yali menggelengkankan kepalanya. Tangannya merengkuh bahu istrinya.
        " Ok kalao gitu, aku persiapan ya Pa. "
        Begitulah. Pada saat nyaris bersamaan, saat Sang istri ke belakang, Yali membuka HP-nya yang bergetar. Di monitor HP Fanny kirim "Sinyal", bahwa dirinya ingin bertemu. Buru-buru, dengan suara lirih Yali berkata : " Ini aku baru tiba di rumah, sebentar lagi mau keluar. Besok saja ya jalan nya? "
        Tidak ada suara. Beberapa saat kemudian.