Fiksiana : Cerita di Hari Sabtu The Impact Series
The Rival
Foto : Detik.com
Fanny termangu dalam kegelisahan yang dalam. Keringat dingin bahkan sempat menetes di kening, tanpa ia usap. Ia bagai tak percaya, bahwa siang tadi Tim Pemberantasan Korupsi telah datang ke rumah-nya dan mengadakan penggeledahan. Awalnya, meski ia tahu bahwa Direktur Utama tempat bekerja sudah ditetapkan sebaagai tersangka, tidak akan bawa-bawa dirinya. Toh seminggu setelah penetapan itu, Fanny memutuskan resign.
Namun, dugaannya meleset jauh. Namanya mulai dikaitkan dengan Sang Direktur. Mau mengelak? Mungkin di depan suami dan anak-ananya, ia bisa mengatakan " sungguh, aku tidak ada hubungan apapun dengan Pak Yali. " Permintaan keterangan hingga lebih dari satu kali, membuat suaminya sore tadi curiga pada Fanny.
" Aku yakin, pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan padaku. "
Fanny hanya terdiam.
" Apakah kamu pernah dibelikan sesuatu oleh Pak Yali?"
Fanny tidak berani menatap mata suaminya. Selama ini, Sang Suami bekerja di luar Jakarta. Pulang untuk bertemu dua atau tiga minggu sekali. Dalam keadaan yang demikian, Fanny jujur, bahwa waktu-waktu suami di luar kota, Sang Direktur sering mengajaknya mengadakan pertemuan. Fanny pun sepertinya menyambut "kebaikan Yali" tersebut.
Untuk membuat nyaman keluarga, hebatnya, Yali Sang Direktur flamboyant tersebut, sesekali membuat acara gathering dua keluarga, keluarga Sang Direktur dan Keluarga Fanny. Masing-masing membawa anak dan pasanngnya. Makan atau bermalam, menghabiskan week end di Puncak Bogor.