Mohon tunggu...
HERIE FENDI
HERIE FENDI Mohon Tunggu... -

My words, My world.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nurani Soyomukti, Tokoh Muda Inspirator Pendidikan dan Kemanusiaan [dari] Trenggalek

9 Januari 2016   22:26 Diperbarui: 9 Januari 2016   23:04 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Buku-buku Mas Nur"][/caption]

Saya lebih suka menggunakan kata “dia” dari pada “beliau” untuk menunjukkan kedekatan saya dengan Mas Nur, begitu biasanya saya memanggilnya. Bagi penulis, dia adalah guru, motivator, sekaligus teman ngopi. Menjadi guru dalam menggeluti dunia penulisan sekaligus motivator dalam pembaharu kemajuan pendidikan, begitu juga sebagai teman ngobrol santai membicarakan berbagai tema terkait literasi sambil minum kopi. FYI sebagian besar masyarakat Jawa Timur bagian selatan kata “KOPI” menjadi akronim dari “Ketika Otak Perlu Inspirasi”, oleh karena itu tidak jarang kalau saya sering mendapatkan pelajaran darinya di warung kopi.

Mungkin tulisan ini entah yang keberapa kalinya mengulas dan mengupas tentang sepak terjang Mas Nur dalam dunia literasi, sastra, dan pendidikan. Sebagaimana yang saya tahu dan baca telah banyak media cetak mulai dari beberapa koran ternama menjelaskan panjang lebar tentang Mas Nur, juga media elektronik yang ternyata ketika saya search di mesin pencari dengan kata kunci “Nurani Soyomukti“ maka yang muncul adalah sederetan headline tentang  penulis muda asal Trenggalek ini, bahkan lebih di 10 halaman utamanya Google, belum lagi dengan puluhan buku yang bisa kita lihat via search engine – image, maupun resensinya yang bisa kita akses dari berbagai media,  maka tidak mengherankan jika akhirnya Mata Najwa Metrotv-pun mengundangnya. Oleh karena itulah saya putuskan untuk mengangkat sahabat, motivator, sekaligus guru saya ini sebagai tokoh muda insipratif di bidang pendidikan dan kemanusiaan.

 

Organisator dan Motor

Dia adalah Nurani Soyomukti, yang sebenarnya nama lahirnya tidak lebih panjang dari pada nama populernya. Nurani, begitu sejatinya nama yang diberikan oleh ayah dan bundanya kepadanya. Belum cukup tua tentunya jika dilihat dari segi usia, mengingat dia dilahirkan di Trenggalek pada tanggal 9 September 1979. Namun dari pada itu, jika melihat dari peran serta dia dalam menggugah kesadaran masyarakat untuk beraksara maka tidak berlebihan jika saya mengangkat dia sebagai tokoh yang berpengaruh nan berjasa.

Mengawali pendidikan di tanah kelahirannya, SDN 1 Margomulyo kec.Watulimo, lalu melanjutkan belajarnya ke SMPN 1 Watulimo, dan menyelesaikan sekolah menengahnya di SMAN 1 Durenan Trenggalek. Dari sejak SMA inilah potensi literasinya begitu terlihat, berbagai lomba dia ikuti, dengan menorehkan berbagai penghargaan atas hasil karyanya, begitupun dengan keaktifannya dalam mengikuti kegiatan intra maupun ekstra sekolah, seperti: menjadi Ketua Bidang Kesenian OSIS SMUN 1 Durenan tahun 1996-1997; Editor Majalah Sekolah “Kharisma” SMUN 1 Durenan tahun 1997-1998; Ketua Umum FORKAD (Forum Komunikasi Alumni SMUN 1 Durenan) tahun 2002-2004; sebelum akhirnya masa pendidikan formalnya diselesaikan di Universitas Jember jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (SOSPOL). 

Merambah ke dunia perkuliahan, di sinilah cikal bakal seorang Nurani Soyomukti mulai menggema. Seolah meneruskan potensi yang sudah muncul sejak SMA maka diapun aktif dalam berbagai kegiatan keorganisasian di dalam dan di luar kampus, berikut diantaranya: Ketua “Student Enlightment Departement” Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) USEF (University Student English Forum) UNEJ tahun 2001-2002; Dewan Redaksi Lembaga Penerbitan (LPM) “PRIMA” FISIP Universitas Jember tahun 1999-2000; Ketua Departemen Penalaran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Jember 2001-2002; Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jaringan Kaum Muda untuk Kemandirian Nasional (J.A.M.A.N) 2006-2008, Jakarta.

Motor dalam arti penggerak. Sejak masa SMA, kuliah, hingga lulus dia selalu menjadi motivator bagi khalayak dari berbagai kalangan dalam rangka membumikan kesadaran akan dunia baca dan tulis. Teringat pada sebuah kutipan populer “Apa yang kamu ucapkan bisa saja hilang, sedangkan yang kamu tulis akan abadi” maka dalam berbagai kesempatan dia adakan forum-forum perkumpulan seperti “Arisan Sastra” yang misinya adalah mengajak pada gerakan beraksara, menuangkan ide dalam lembaran-lembaran, dan mengisi kehidupan dengan tulisan. Tidak ketinggalan dengan berkembangnya dunia teknologi informasi, Mas Nur pun juga mengkreasikan diskusi-diskusi yang mencerdaskan lewat dunia maya utamanya media sosial Facebook.

Guru dan Relawan Kemanusiaan

Kepedulian pada kegiatan belajar mengajar di pendidikan formalpun tak luput dari perhatiannya, atas reputasinya maka berbagai institusi pendidikanpun menawarkan waktu agar para murid berkesempatan untuk diajar olehnya. Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa dia adalah seorang pengajar, atau lebih tepatnya Dosen. Ya, dia pernah tercatat aktif sebagai dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Islam Blitar (UNISBA) Blitar tahun 2011-2014.

Sebelumnya masih dalam dunia jurnalistik praktis, dia pernah  Kerja Magang “Wartawan”  di Jawa Pos Radar Kediri, Januari-Februari tahun 2005. Lebih luas lagi, dia pernah menjadi Peneliti Tamu (Fellow Researcher) di International Center for Islam and Pluralism (ICIP) Jakarta, November  2005 s/d Maret 2006, proyek penelitian “Pluralisme di Pondok Pesantren: Studi Kasus Pondok Pesantren Jawa Barat” kerjasama ICIP-JICA.

Di tengah kesibukannya sebagai salah satu komisioner di KPU (Komisi Pemilihan Umum) kabupaten Trenggalek Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Pengembangan Informasi, dia sering mengisi acara dalam rangka menyalurkan dan memaksimalkan potensi peserta didik dengan mengadakan berbagai kegiatan semacam “kuliah terbuka” di berbagai SMA, mengadakan berbagai lomba terkait edukasi dan sastra, sampai menjadi “guru” bagi kawan-kawan guru MGMP(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Indonesia.

Tidak berhenti disitu saja, kepeduliannya pada kemanusiaan utamanya anak-anak, menjadikannya Wakil Direktur Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Trenggalek. Di ranah perkembangan yang lebih lanjut, dia juga sangat memperhatikan bagaimana memang kemajuan sebuah peradaban ditentukan oleh kesadaran belajarnya, maka diapun mendirikan Quantum Litera Center (QLC), lembaga pengembangan budaya literasi (baca-tulis), sekaligus menjadi ketuanya.

Ruang diskusi literasi

Ini saya maksudkan sebagai ruang dimana semua orang bisa membuka inspirasi dan menyalurkan aspirasi dalam bentuk ide, gagasan, maupun pemikiran-pemikiran orisinilnya. Dalam berbagai bentuk tentunya, seperti; puisi, kritik sosial, artikel, dan lain sebagainya yang dikemas dalam satu ruang diskusi yang renyah dan cerdas. Menampung berbagai elemen masyarakat tanpa memandang latar belakang, termasuk suku, ras, agama dan semacamnya. Maka selaras dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin mudah terjamah, dia buatlah CNBB(Cah Nggalek Bebas Banned).

CNBB [ https://www.facebook.com/groups/276952079115269/?fref=ts ] adalah salah 1 akun group Fb terpolpuler yang Mas Nur miliki, sebuah kesadaran yang tinggi untuk warga masyarakat di pesisir Jawa Timur tentunya jika melihat anggota group ini hampir menembus angka 23.000 dengan berbagai latar pendidikan, pekerjaan, dan keyakinan. Didasari oleh analisa terhadap aktivitas dunia maya utamanya media sosial yang sangat tinggi, maka Mas Nur memandang agar medsos tidak hanya digunakan untuk ajang selfi, alay dan cabe-cabean. Lebih dari itu, sudah seharusnya Fb digunakan untuk ruang yang mencerdaskan, menumbuhkan kesadaran akan pembelajaran, mengembangkan kreatifitas dalam pendidikan untuk memajukan peradaban.

“Karena pikiran tidak bisa dipenjarakan”, inilah motto didirikannya group ini, dimana setiap anggota bebas mengekspresikan orisinalitas pemikirannya dengan tetap mengedepankan adat dan adab ketimuran. Maka tidak jarang terjadi silang pendapat, gesekan pemikiran, maupun hasil pemikiran yang mengarah pada perdebatan. Walaupun begitu Mas Nur sebagai Admin utama mempunyai manajemen konflik yang memungkinkan semua gesekan yang muncul tidak akan pernah mengarah pada pelanggaran perundang-undangan yang mengakibatkan konflik berkepanjangan, sebaliknya semua diredam dengan cara yang baik dan benar dengan berpegang teguh pada azaz kekeluargaan, kerukunan,  dan mengedepankan prinsip persatuan dan kesatuan.

Penghargaan dan prestasi

Sudah sepantasnya karena memang begitu banyaknya torehan yang telah Mas Nur ukir maka berbagai penghargaanpun mengalir, berikut ini adalah beberapa penghargaan dan prestasi yang pernah diraihnya :

  1. Terpilih sebagai Penulis Muda 2007, menerima penghargaan Menteri Pemuda dan Olahraga 28 Oktober 2007 dalam Acara Peringatan Sumpah Pemuda di Jakarta, sebagai pemenang I umum Lomba Penulisan Esai Pemuda 2007;
  2. Peserta Workshop “Effective Presentation in English” (Leaded By Mike O’Reilly), USEF (University Students’ English Forum)-Self Acces Center UPT. BS-PB Universitas Jember, 3 Maret 1999;
  3. Pembicara dalam Seminar “Kalau Cinta Jangan Cengeng: Meraih Cinta yang Menguatkan, Meninggalkan Cinta yang Melemahkan, dan Kiat Mengatasi Problem-Problem Cinta dari A-Z”, Komite Independen Perempuan untuk Aksi Sosial (KIPAS), Aula Radio Satria FM (Warung Mbah Krenthil), 14 Februari 2010;
  4. Pembicara Seminar “Revitalisasi Nilai-Nilai Pendidikan”, dalam Rembug LPM (Lembaga Penerbitan Mahasiswa) se-Jatim, Aula Institut Sunan Giri Ponorogo, 11 Juni 2010;
  5. Pembicara Bedah Buku “Teori-Teori Pendidikan”, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Rayon Sastra Universitas Jember (UNEJ), 21 Mei 2010;
  6. Pembicara Bedah Buku dan Seminar Nasional “Posisi Pendidikan Islam di Tengah Pendidikan Liberalisme-Marxisme-Sosialisme”, Auditorium STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Jember, Kamis 11 Maret 2010;
  7. Narasumber dalam Diklat Jurnalistik “Berbagi Ilmu dan Pengalaman dalam Menulis dan Jurnalistik”, Kedoyo Sendang Tulungagung, KKN (Kuliah Kerja Nyata) STKIP PGRI Tulungagung 2010, 15 Februari 2010;
  8. Pemateri “Analisa Sosial” dalam Pelatihan Jurnalistik 2006 LPME ECPOSE FE Universitas Jember, Ruang Multimedia FE UNEJ, Rabu/27 Desember 2006;
  9. Pembicara Bedah Buku “Berebut Kiri” (Karya Zainul Munasichin), oleh PMII Rayon Sastra Universitas Jember, Aula Radio Prosalina, 18 Maret 2006;
  10. Peserta dan Delegasi pada European Union Orientation Programme, Jakarta 23 Oktober 2001;
  11. Nominator Lomba Penulisan Esai AHMAD WAHIB AWARD, Freedom Institute-LP3ES Jakarta-HMI Cabang Ciputat, Jakarta 20 Mei 2003;
  12. Juara I Lomba Artikel Ilmiah Keagamaan UPT. BS Mata Kuliah Umum Universitas Jember, 28 Mei-11Juni 2001;
  13. Juara I Lomba Tulis Artikel Ilmiah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ekonomi Cabang Jember, Jember 11 Mei 2000;
  14. Project Officer (Ketua Panitia) English Camp 2000, University Students’ English Forum (USEF), Jember 10 Juni 2000;
  15. Training Penulisan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (Traipenmadas) Lembaga Penerbitan Mahasiswa PRIMA FISIP Universitas Jember, Jember 17 Oktober 1999;
  16. Peserta Lomba Tulis Artikel Ilmiah “Masyarakat Indonesia Menghadapi Tantangan Era Milenium Baru”, Inaugurasi Fakultas Ekonomi Universitas Jember, 17 Oktober 1999;
  17. Seminar Nasional Managemen “Transformasi Managemen Menuju Globalisasi”, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Aula Lt. VIII Gedung Telkom Jember 04 April 2000;
  18. Seminar Regional Se-Jawa-Bali “Perempuan dan Perceraian; Dilema dan Posisi Perempuan Dalam Kasus Gugat Cerai”, Jember 7 Oktober 2000;
  19. Moderator Diklat Metodologi Penelitian Sosial II FISIP Universitas Jember, 20-21 Mei 2000;
  20. Seminar Regional Agama dan Kebangsaan “Revitalisasi Peran Agama Dalam Menyelesaikan Masalah Kebangsaan” Departemen Pendidikan Nasional Universitas Jember UPT BS. MKU, Jember, 13 Juni 2001;

Publikasi Ilmiah dan Karya Tulis

Harus saya akui memang belum semua buku-buku Mas Nur saya baca, namun begitu itu tidak menghalangi saya untuk bekerjasama dengan beliau untuk mengadakan seminar ataupun bedah buku di berbagai sudut di kota kecil ini, mencoba menggugah nafsu baca tulis masyarakat Trenggalek agar terwujud masyarakat yang beradap dan berpendidikan. Berikut diantara daftar buku-buku yang saya dapatkan langsung dari Mas Nur, judul-judul buku yang sudah terbit dan beredar adalah:

  1. “PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI DAN STUDI MEDIA” (Arruzzmedia, Yogyakarta—November 2010);
  2. PENDIDIKAN BERPERSPEKTIF GLOBALISASI” (Ar-ruzzmedia-Yogyakarta, Januari 2008);
  3. “PENGANTAR FILSAFAT UMUM” (Arruzzmedia, Yogyakarta—Mei  2011); 
  4. BROKEN HEART: MENGATASI EFEK BURUK PATAH HATI, PERSELINGKUHAN, DAN PERCERAIAN” (Garasi—Yogyakarta, Juli 2009);
  5. “BEN ALI, MUBARAK, KHADAFY: PERGOLAKAN POLITIK ARAB ABAD 21” (Nuansa Cendekia, Yogyakarta—Juni 2011);
  6. “MENGUAK AIB SEKS BEBAS DAN HEDONISME SELEBRITIS” (NuansaCendekia, Bandung—Oktober 2010);
  7. ”PENGANTAR ILMU SOSIOLOGI” (Arruzzmedia, Yogyakarta, Oktober 2010);
  8. ”MEMAHAMI FILSAFAT CINTA” (Prestasi Pustaka-Jakarta, Juni 2008);
  9. “HUGO CHAVEZ VS AMERIKA SERIKAT” (Garasi Book, YOGYAKARTA, Februari 2008);
  10. “REVOLUSI SANDINISTA: PERJUANGAN TANPA AKHIR MELAWAN NEOLIBERALISME” (GARASI, YOGYAKARTA, JANUARI 2008);
  11. “DARI DEMONSTRASI HINGGA SEKS BEBAS: MAHASISWA DI ERA KAPITALISME DAN HEDONISME” (GARASI, YOGYAKARTA, JANUARI 2008);
  12. ”REVOLUSI TIBET” (Garasi Book-Yogyakarta, Mei 2008);
  13. “MANUSIA TANPA BATAS” (Prestasi Pustaka-Jakarta, Desember 2008); \
  14. “PENDIDIKAN SOSIALIS: TEORI DAN PRAKTIK” (Arruzz-media-Yogyakarta, September 2008);
  15. “BUNG KARNO DAN NASAKOM (NASIONALISME, AGAMA, DAN KOMUNIS)” (Garasi Book-Yogyakarta, September 2008);
  16. “INTIMACY: MENJADIKAN KEBERSAMAAN DALAM PACARAN, PERKAWINAN, DAN MERAWAT ANAK SEBAGAI SURGA KEHIDUPAN” (Prestasi Pustaka—Surabaya, Oktober 2008);
  17. PEREMPUAN DI MATA SOEKARNO” (Garasi—Yogyakarta, Maret 2009);
  18. “SOEKARNO, VIVI BUDAYA, DAN REVOLUSI” (Januari 2010, Arruzzmedia, Yogyakarta);
  19. “TEORI-TEORI PENDIDIKAN: TRADISIONAL, LIBERAL, MARXIS-SOSIALIS, MODERNIS” (Maret 2010, Arruzzmedia, Yogyakarta);
  20. “SOEKARNO OTORITER?” (April 2010, Arruzzmedia, Yogyakarta);
  21. ”METODE PENDIDIKAN MARXIS-SOSIALIS: ANTARA TEORI DAN PRAKTIK” (Arruzzmedia-Yogyakarta, Desember 2008);
  22. “REVOLUSI BOLIVARIAN, HUGO CHAVEZ, DAN POLITIK RADIKAL” (RESIST BOOK, YOGYAKARTA, MEI 2007;
  23. “SUKARNO DAN CINA” (Ar-ruzzmedia-Yogyakarta, Februari 2012);
  24. SASTRA PERLAWANAN” (Beranda-Malang, Maret 2012);
  25. “OCCUPY WALLSTREET” (Intrans—Malang, Juli 2012);
  26. “KOMUNIKASI POLITIK” ( Intrans—Malang, Juni, 2013);
  27. “KEMBALILAH SISWA-SISWA SEMESTA: ANTOLOGI PUISI PENDIDIKAN” (Qlc—Treggalek, Juli 2013).
  28. “SAJAK UNTUK GURUKU: ANTOLOGI PUISI PENDIDIK” (Qlc—Trenggalek, Desember 2014);
  29. “RENGKEK-RENGKEK: SENARAI CATATAN DAN KISAH (PER)JALAN(AN) DI KOTA TRENGGALEK” (Qlc—Trenggalek, Cetakan I 2015).

Publikasi Media Massa

Sepertinya sub-bab ini akan memakan ruang tulisan yang lebih luas dari pada penjabaran tentang Mas Nur yang sebelumnya, karena memang begitu banyaknya goresan-goresan pena yang telah berbuah tulisan, dimuat dibanyak media massa dengan berbagai jenis dan bentuk, seperti Artikel, Opini, Esai, Resensi Buku, Laporan Penelitian, dan Puisi. Sebenarnya total ada ratusan judul, tapi atas rekomendasi Mas Nur sekaligus untuk meringkas karya maka saya sebutkan 10 diantaranya, sebagai berikut :

  1. “Mutilasi Jombang”, Kompas-Jawa Timur, Jumat 1 Agustus 2008;
  2. “High-Cost Politics dalam Pilgub”, Radar Surabaya, Selasa 29 April 2008;
  3. “Mutilasi Jombang”, KOMPAS Jawa Timur, Jumat 1 Agustus 2008;
  4. Essays Explore Mass Movements as Sign of Times, book review “Gerakan-gerakan Rakyat Dunia Ketiga” (Mass Movements in the Third World), JAKARTA POST, Sunday, January 15, 2006;
  5. “New Definition of Love Urges Proactive Society, Jakarta Post, Sunday, February 19, 2006;
  6. Penelitian “Pluralisme di Pondok Pesantren: Studi Kasus Pondok Pesantren Jawa Barat” kerjasama International Center for Islam and Pluralism (ICIP) Jakarta-USAID, di Jawa Barat  November  2005- Maret 2006;
  7. “Renungan Hari Valentine: Cinta Sebagai Spirit Perlawanan Ala Kahlil Gibran”, KOMPAS Jatim, 15 Februari 2005;
  8. “Kenaikan BBM dan Krisis Kesejahteraan Rakyat: Potensi Radikalisasi Massa”, KOMPAS Jatim, Jum’at 4 Maret 2005;
  9. “Seni Tradisi, Antara Komersialisasi dan Pemberdayaan Berbasis Komunitas”, KOMPAS Jatim, Sabtu 30 April 2005;
  10. “OKP Islam: Stagnan Pasca-Ahmad Wahib”, Opini JAWA POS, Senin 24 September 2007;
  11. Dan ratusan karya lainnya yang tidak tersebutkan disini. 

Sebagai Penutup

Tentu tidak cukup apa yang telah Mas Nur sumbangsihkan terurai hanya dengan beberapa lembar kwarto saja. Kancahnya di dunia literasi dengan segudang karyanya,  ditambah lagi dengan gelaran diskusi dan pembelajaran di dunia maya maupun di aksi nyata, juga dengan semangat tiada tara dalam membangkitkan gairah masyarakat untuk beraksara sungguh menjadikan dia sosok yang pantas untuk diteladani, atau bahkan diiodalakan oleh semua. Lebih dari itu, saya sebagai salah satu orang yang tergugah karena motivasi yang dia berikan setiap saat merasa turut bertanggungjawab atas kemajuan pendidikan dan kemanusiaan utamanya di lingkungan terdekat, kabupaten Trenggalek tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun