Rintihan air mata menguak sebuah kisah yang telah lalu
Mungkin hanya segelintir rindu yang membendung membentuk sebuah karang besar
berdiri tegar, besar, kokoh, dan mengganjal isi hati.
Bongkahan karang ingin kuhancurkan dengan sekuat tenaga.
Namun apalah daya seorang anak manusia.
Biarlah bongkahan karang rindu yang kumiliki menjadi penghias keindahan hati.
Bukankah karang di hamparan pantai membuat sebuah pemandangan menjadi lebih indah?
Karang tersebut menjadi sebuah pemadangan yang sangat indah apabila aku mulai memejamkan mata
Terpejam pulas dalam lamunan yang seolah tak ingin kuhentikan
Terbangun pun aku tak mau.
Namun aku harus bangun untuk menyambut hari demi hari tanpa karang indah di dunia logika
Tetesan air mata keluar seperti embun pagi di dedaunan pekarangan rumah
Semua terasa dingin seperti suasana pagi
Tangan kecil nan mungil ini selalu menyeka tiap tetes air mata yang jatuh ketika terbangun
Tersadar bahwa karang rindu hanya dapat digapai dalam angan
Hanya bisa kunikmati layaknya fatamorgana di hamparan padang padang pasir
Sudah lenyap kisah masa lalu!
repost mine: http://mylittledreamstory.blogspot.co.id/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI