Mohon tunggu...
Herdi Alif Alhikam
Herdi Alif Alhikam Mohon Tunggu... -

Ideas, Films, Musics, and Footballs

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pencak Silat, Olahraga Lokal yang Mendunia

27 Agustus 2018   14:34 Diperbarui: 27 Agustus 2018   14:37 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencak silat hingga kini masih menjadi lumbung emas bagi kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Atlet Indonesia hampir mendominasi semua nomor yang dipertandingkan pada Asian Games 2018.

Pencak Silat sendiri merupakan olahraga yang tumbuh dan berkembang di nusantara dan sekitarnya. Sejak zaman dahulu Pencak Silat telah mewarnai seni bela diri masyarakat di sekitar Asia Tenggara khusunya yang masih satu rumpun melayu.

Olahraga yang menekankan pada pertahanan diri dan seni keindahan gerakannya ini tumbuh subur di tanah air, bahkan Pencak Silat juga memiliki aliran-aliran yang berbeda dari beragam daerah.

Di pulau Jawa saja Pencak Silat memiliki beragam aliran, beberapa diantaranya masih eksis dan terus berkembang hingga kini. Mulai dari Cimande dan Cikalong di Jawa Barat, Merpati Putih di Jawa Tengah hingga Perisai Diri di Jawa Timur.

Pada mulanya Pencak Silat tumbuh sebagai salah satu respon nenek moyang bangsa Indonesia dalam mempertahankan diri dari segala ancaman di lingkungannya. Banyak dari mereka yang mengadaptasi gerakan-gerakan bela diri dari hewan di alam liar, seperti cerita rakyat yang menjadi asal usul silat Cimande yang mengisahkan seorang perempuan mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet.

Masuk zaman pendudukan kerajaan-kerajaan di seluruh kepualauan nusantara, dunia persilatan makin naik daun. Beberapa kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit menggunakan silat sebagai ilmu pertahanan dasar bagi para prajuritnya, bahkan beberapa diantaranya bergelar ksatria.

Bukan hanya beragam aliran saja, hampir di setiap daerah pula Pencak Silat miliki jawara atau pendekarnya sendiri di dunia persilatan. Seperti contohnya Si Pitung jawara Betawi dari Jakarta, adapula Mahapatih Gajahmada yang sakti mandraguna dari zaman Majapahit, ataupun Hang Tuah panglima Malaka dari ujung tanah Melayu.

Usaha Membuat Dunia Persilatan Mendunia

Bila Korea punya Taekwondo, Jepang punya Karate, Thailand punya Muay Thai, dari Indonesia dan seantero tanah melayu pun juga punya Pencak Silat. Beragam cara digalakan agar dunia persilatan makin mendunia, salah satunya adalah menjadikan Pencak Silat sebagai cabang olahraga yang dipertarungkan di beberapa ajang ataupun multi-event olahraga internasional.

Semua bermula dari usaha seorang Eddie M. Nalapraya, yang kala itu menjabat sebagai ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) memprakarsai pembentukan organisasi internasional Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) pada 11 Maret 1980. Saat itu Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam juga ikut mendeklarasikan Persilat, dan empat negara ini didapuk sebagai founding fathers dari Persilat.

antaranews.com
antaranews.com
Sejak pendirian Persilat, Pencak Silat sebagai cabang olahraga mengalami perkembangan yang pesat. Bukan hanya di ranah Asia saja, Persilat juga memperkenalkan dunia persilatan ke benua biru dan benua yang lainnya. Usaha ini menghasilkan beberapa perguruan silat di beberapa negara barat, bahkan beberapa federasi pencak silat nasional di Eropa juga bermunculan dan menjadi anggota Persilat.

Pencak Silat pertama kali diperkenalkan dan dipertandingan pada event olahraga se-Asia Tenggara (SEA Games) ke-14 tahun 1987 di Jakarta dan sejak saat itu Pencak Silat menjadi cabor wajib SEA Games. Hingga kini beragam kejuaran internasional Pencak Silat pun telah sering digelar, salah satunya adalah Kejuaraan Dunia Pencak Silat pada tahun 2010.

Di Asian Games 2018 sendiri, Pencak Silat kembali dijadikan cabor utama bagi para kontingen dari berbagai negara. Para pendekar merah-putih menjadikan cabor yang satu ini sebagai tambang emas pada gelaran olahraga internasional bergengsi se-Asia ini. 

Bermain di tanah sendiri akan memberikan motivasi tambahan bagi para atlet saat bertanding, belum lagi gengsi sebagai bangsa pelopor dunia persilatan yang makin mendunia. Menarik untuk melihat aksi para pendekar tanah air merebut emas di Asian Games. Akan berapa emas kah yang berhasil dikantongi mereka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun