Mohon tunggu...
Herdi Riswandi
Herdi Riswandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah buah dari kehadiran membaca, tanpanya suatu tulisan akan mustahil terwujud dan hampa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terpeleset Kenyataan

11 Januari 2025   09:56 Diperbarui: 11 Januari 2025   02:04 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Terpeleset (Sumber: Pixabay)

"Tolong Ibu dokter, ini ada yang sakit, ucap felia sambil berlari.

"Sini bawa masuk, tolong suster tutup pintunya" perintahmu, untuk mengecek keadaan pasiennya.

Kamu seakan nyata sedang melayani pasien. Pakaian yang kamu gunakan, peralatan, semua perlengkapan dokter kamu punya semua walaupun hanya mainan. raut wajah senyuman manismu melihat pasien pertama telah kamu tangani dan berhasil dilakukan.

"Wah, aku senang banget deh, kayaknya menjadi dokter, kenapa ya aku bisa bahagia banget, suka aja gitu melayani orang-orang?" jelasmu pada teman-teman.

"Kamu udah cocok banget cita-citamu jadi dokter aja!"

Ketika ada anak lelaki yang mengganggumu dalam bermain kamu langsung sigap untuk menjaganya, teman-temanmu dan semua alat permainanmu, kamu berhasil membuat anak lelaki itu lari darimu.

"Wih, ini bagus mainanmu, aku pinjam bentar ya" kata anak lelaki itu sambil memegang permainan doktermu dan lari mengambilnya.

"hei, hei..jangan dibawa..sini kembalikan" teriakmu mengejar.

Tubuhmu agak kecil dan tinggi, rambutmu tergurai sampai pundak dan larimu kencang hingga anak lelaki itu bisa terkejar sampai terjatuh terpeleset menginjak cangkang pisang hingga tercebur ke danau dan bermandikan air lumpur.

"Hei awas, akan kubalas nanti perbuatannmu ini! Ucap lelaki itu dengan ketus kepadamu.

Benar saja esoknya kamu sedang bemain bersama teman-teman. Ia datang lagi. Kali ini dua tidak sendirian, membawa teman-temannya untuk mengganggumu kembali dan melakukan pembalasan atas kejadian yang kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun