Mohon tunggu...
Herbert
Herbert Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UBAYA

Mahasiswa UBAYA

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Sering Dicap sebagai Bad Influence, Media Sosial Ternyata Jadi Senjata Andalan Komunitas

1 Juli 2021   23:47 Diperbarui: 1 Juli 2021   23:58 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibalik segudang dampak negatif media sosial menurut kacamata masyarakat, media sosial berkontribusi besar bagi komunitas. Teknologi berkontribusi dalam komunikasi, baik dalam arti berbagi informasi maupun dalam mengembangkan hubungan (Kloos, dkk., 2012). Salah satu bentuk penggunaan teknologi yang tampak pada upaya pengembangan Komunitas Kawan Dengar ialah media sosial. 

Berkat media sosial, komunitas dapat meluas ke berbagai wilayah karena tidak adanya batasan jarak dalam menjangkau orang lain. Terbukti dari peningkatan anggota dan klien Komunitas Kawan Dengar hingga ke seluruh indonesia dengan kemudahan untuk berkomunikasi jarak jauh yang disediakan oleh media sosial. 

Hal tersebut tentunya berkontribusi pada upaya pengembangan Komunitas Kawan Dengar baik dalam perluasannya maupun peningkatan fungsinya. Peningkatan fungsi ini ditunjukan dengan meningkatnya jumlah klien yang menunjang peningkatan kesehatan mental di Indonesia. 

Dengan menggunakan media sosial, komunitas dapat melakukan sounding untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap kesehatan mental dilakukan oleh komunitas dengan menggunakan media sosial. 

Melihat besarnya dampak-dampak yang diberikan oleh media sosial, pencapaian komunitas ini akan sulit dicapai tanpa media sosial. Dapat dijamin akan lebih sulit menjangkau masyarakat di luar Semarang bila tidak menggunakan media sosial.

Penggunaan media sosial ini memampukan terjadinya bonding. Bonding biasanya mengacu pada menciptakan dan memelihara ikatan sosial emosional yang kuat (Kloos, dkk., 2012). 

Hal ini juga terjadi dalam Komunitas Kawan Dengar, dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya memiliki suatu kesamaan yaitu keinginan untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan mental. Bonding yang ada dalam komunitas ini dapat membantu individu dalam menghilangkan perasaan sendiri. 

Peluang untuk memunculkan bonding adalah salah satu keunggulan dari media sosial di komunitas. Tanpa adanya media sosial, akan sulit bagi komunitas untuk melakukan bonding apalagi kita sedang menghadapi masa pandemi. 

Komunitas Kawan Dengar menunjukan salah satu komponen dari social capital. Social capital meliputi 2 komponen: asosiasi objektif (struktur jaringan sosial yang dapat diobservasi) dan subjektif/ hubungan emosional (dikarakterisasi dengan timbal balik dan kepercayaan) (Pamela Paxton, 1999). 

Dalam Komunitas Kawan Dengar komponen yang lebih tampak ialah komponen subjektif, karena dalam berjalannya komunitas ini terdapat suatu hubungan timbal balik kepercayaan antara konselor dengan klien. Media sosial ini yang menjadi media untuk mewujudkan hubungan timbal balik dalam komunitas ini. 

Melalui media sosial, individu bisa mendapat dukungan emosional yang didapat bisa membantu dalam proses penyembuhan penyakit mental seperti depresi dan stress. Dengan begitu bila penggunaan media sosial tidak diberlakukan dalam komunitas, maka kesulitan bagi komunitas untuk menjalin relasi akan meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun