Kilat.
Sebagaimana pula dikasihinya yang mantap.
Danarto nampak begitu terinspirasi dengan sajak diatas. Sajak yang sangat dalam, bijak, wijang, dan mengandung kehakikian sulit untuk ditimpali bantahan.Â
Danarto kemudian menuangkan sajak itu dalam cerpen, tentu saja dengan menampilkan nilai-nilai ikutan yang hidup ditengah masyarakat. Kisah tentang Niken yang hamil tanpa berhubungan dengan laki-laki (mirip dengan kisah Bunda Maria) adalah gambaran kemurnian kandungan pemikiran, sikap dan pilihan hidup yang suci, murni apa adanya dan begitu saja.Â
Kehebohan dan keragaman sikap atas kehamilan Niken menampilkan variasi pandangan moral masyarakat atas kasus kehamilan diluar nikah, dari sikap yang paling ortodok (digambarkan dengan rencana dekan untuk mengeluarkan Niken dari kampus), hingga sikap yang paling (digambarkan dengan guyon kakek-nenek Niken yang ternyata si nenek juga hamil sebelum dinikahi kakek).Â
Niken yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi,iklas penuh daya pengorbanan demi orang lain (bahkan para pemborontak) menggambarkan nilai kemanusiaan yang tanpa pandang bulu, pandang suku, pandang kelakuan, pandang pilihan hidup. Ternyata pilihan hidup yang dipilih Niken justru yang memberi pukulan berat bagi keluarga, pilihan yang tak sesuai harapan keluarga.Â
Sikap tokoh Ayah merefleksikan beratnya pertentanagn nilai, antara hakekat yang dalam dengan pandangan umum manusiawi yang tak lepas dari harapan dan keinginan bahkan terhadap anak-anak sendiri. Pertentangan itu dinampakkan dengan jelas dalam adegan cerpen dimana ketika Niken memutuskan untuk menikah dengan Tomo (yang tidak ia kenali sebelumnya sama-sekali) sang Ayah masih saja gontai terpukul dan tersungkur setelah menyaksikan Niken dijemput tantara sesaat setelah pesta pernikahnnya selesai. Meski si Ayah sempat gembira dengan pemahaman hakikinya tentang anakmu bukanlah anakmu yang digambarkan dalam adegan dimana Kahlil Gibran datang ke pernikahan Niken dengan memberi si Ayah kado sebuah lukisan karya Kahlil Gibran sendiri.
 Menyelami kedalaman lautan butuh tenaga, mental, usaha yang tidak mudah.
Rahayu.
 Bambang Hermawan, 20 Desember 2023.