Mohon tunggu...
Herawati
Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Terus usaha, karena usaha tidak akan mengkhianati hasil.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Bahasa Gaul di Media Sosial untuk Berkomunikasi

10 Juni 2021   23:00 Diperbarui: 21 Juni 2021   09:05 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by: Pinterest.com

          Pada era globalisasi ini banyak yang berkembang pesat di Indonesia salah satunya yaitu pengaruh budaya luar yang masuk ke Indonesia. Mulai dari pemakaian bahasa, gaya bicara yang banyak divariasikan dalam pengucapannya, dan penyampaian kata-katanya yang menjadi tidak baku lagi. Manusia membutuhkan sarana komunikasi untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Untuk mendukung komunikasi yang lebih mudah digunakan media elektronik seperti televisi, radio, telepon, dan handphone. Media elektronik memberikan informasi yang dapat dipahami dengan lebih mudah dan instan. Perkembangan zaman telah mempengaruhi cara komunikasi dan interaksi.

          Kita semua tau bahwa bahasa merupakan alat komunikasi antar sesamanya sejak berabad- abad silam. Bahasa hadir seperti sejarah komunitas-komunitas masyarakat atau bangsa. Pemahaman bahasa sebagai fungsi sosial menjadi hal pokok manusia untuk berinteraksi sosial dengan sesamanya. Di zaman modern ini ada banyak perkembangan yang berkembang di Indonesia salah satunya adalah penggunaan media sosial sebagai alat komunikasi utama. Namun seiring berjalannya waktu penggunaan bahasa pun ikut berubah seperti contohnya yaitu penggunaan bahasa gaul yang digunakan di media sosial untuk berkomunikasi.

          Dalam hal ini bahasa yang digunakan juga mempengaruhi. Saat ini banyak sekali kata-kata gaul yang digunakan dalam komunikasi. Bahasa gaul adalah ragam bahasa yang bersifat informal yang digunakan untuk komunikasi lebih mudah dan instan dalam kelompok sosial. Sering kita jumpai pada kalangan remaja bahasa gaul sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial media mereka masing-masing contohnya seperti menulis caption pada Instagram (IG) dan mengirim pesan singkat melalui WhatsApp (WA). Hal ini dapat dipahami oleh kelompok tertentu khususnya kelompok yang menggunakan bahasa gaul dan media sosial untuk komunikasi.

          Bahasa gaul atau juga disebut bahasa slang adalah bahasa yang tidak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi internal, supaya orang di luar kelompoknya tidak mengerti. Dari pernyataan tersebut, bahasa gaul atau bahasa slang merupakan variasi ujaran yang bercirikan dengan kosakata yang baru ditemukan dan cepat berubah, kemudian dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial untuk komunikasi di dalamnya.

BAGAIMANA EKSISTENSI BAHASA INDONESIA SAAT INI?

          Eksistensi bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional pada bidang ilmu pengetahuan dalam era globalisasi perlu diperhatikan oleh masyarakat karena eksistensi bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa Indonesia. Hal tersebut diharapkan agar Indonesia tidak terpengaruh oleh budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya dari bangsa Indonesia. Era-milenial ini memberikan pengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat sehingga setiap orang berusaha memantaskan diri dengan perubahan dan kemajuan yang ada, termasuk adopsi bahasa. Terkait adopsi bahasa tersebut, masalah yang muncul adalah penutur bahasa daerah tertentu berpaling menggunakan bahasa lain, ketika kembali ke daerah asalnya.

APA PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA INDONESIA?

          Menurut Arum Putri (2015 : 5) penyebab banyaknya penggunaan bahasa gaul saat ini karena kurangnya rasa cinta mereka terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Saat ini sejalan dengan perkembangan zaman semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap penggunaan bahsa Indonesia yang baik dan benar dalam penggunan tatanan bahasanya. Penggunaan bahasa gaul paada kalangan remaja membawa pengaruh yang kurang baik terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai indentitas nasional. Saat ini banyak di kalangan masyarakat yang sudah memakai bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari mereka. Seolah-olah tidak memahami bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahkan pengguna bahasa gaul merambah ke ranah kalangan anak remaja. Seharusnya sebagai warga negara Indonesia menghindaari pemakaian bahasa gaul yang sangat banyak digunakan di masyarakat. (Arum Putri, 2015:5)

          Menurut saya, pengaruh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia ini memiliki dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya yaitu kita jadi lebih mudah untuk mendapatkan teman dengan menggunakan bahasa gaul, dikarenakan bahasa gaul dinilai cukup memudahkan kita dalam bersosialisasi, berkomunikasi, dan berinteraksi. karena mayoritas orang Inonesia sekarang telah menggunakan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari serta paham arti  kata maupun kalimatnya tersebut. 

          Sedangkan dampak negatifnya  ialah penggunaan bahasa gaul makin meraja dan terus muncul bahasa gaul baru yang membuat eksistensi bahasa Indonesia kian menurun.  Penggunaan bahasa gaul ini membuat remaja bisa melihat bahasa Indonesia yang baik yang benar.  Bahkan penggunaan bahasa yang terlalu sering mebuat orang-orang tidak sadar bahwa bahasa tersebut bukan bahasa yang baik dan benar.  Tidak jarang dalam acara formal banyak orang yang menggunakan bahasa gaul yang dalam konteksnya tidak sengaja.

MENGAPA MEDIA SOSIAL MENJADI FAKTOR UTAMA DALAM BERKEMBANGNYA BAHASA GAUL?

          Media sosial sebagai situs yang menyediakan wadah bagi penggunanya untuk saling berinteraksi secara online. Media sosial sudah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian orang, mereka seperti orang kecanduan yang akan merasa aneh bila sehari saja tidak menggunakan situs berbagi informasi ini. Rata-rata orang yang sudah menjadi kebiasaan menggunakan Sosial media akan merasakan hal ini. Tapi pada intinya sosial media hanya memiliki fungsi yaitu satu untuk menjalin komunikasi secara online.

          Maraknya penggunaan media sosial dikalangan masyarakat memberi efek yang tidak kecil dalam perkembangan Bahasa Indonesia. Hal ini wajar mengingat pengguna media sosial berasal dari berbagai bangsa dan bahasa yang tidak terikat oleh batasan sosial. Kondisi ini tentu berpengaruh juga pada kebiasaan berbahasa para pengguna. Sebagai bukti telah terjadinya perubahan pada Bahasa Indonesia akibat pengaruh media sosial adalah fenomena munculnya bahasa gaul di kalangan remaja yang mengontaminasi kebakuan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa kesatuan yang harus dijunjung tinggi.

          Sebagian masyarakat khususnya remaja lebih menyukai berkomunikasi melalu media sosial. Di media sosial itu sendiri bahasa yang dipergunakan semakin menjadi-jadi. Apalagi diwarnai bahasa gaul yang lebay.                                                                                                                             Contoh percakapan melalui WahatsApp:
A: Gi pain?
B: Gi nongs nih
A: Wih leh uga
Bahasa gaul seperti itu pada jejaring sosial sosial semakin berlimpah. Sungguh tidak mudah untuk memahami bahasa di atas. Namun tanpa kita sadari, kita sudah paham arti dari bahasa tersebut. Tentu, kesepahaman ini tidak membutuhkan "Kongres Bahasa Gaul" tetapi cukup dengan saling belajar dan meniru melalui WhatsApp, Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya.

berikut ini adalah beberapa bahasa gaul yang sering digunakan untuk berkomunikasi di media sosial:

  • Kane bat: Merupakan kata tidak baku dari enak sekali.
  • Kuy: Merupakan kata mengajak yang artinya yuk.
  • Leh uga: Merupakan kata tidak baku dari boleh juga.
  • Nongs: Merupakan kata yang memiliki arti nongkrong atau berkumpul bersama teman.

BAGAIMANA MENGATASI PERKEMBANGAN DAN PEMAKAIAN BAHASA GAUL DI MEDIA SOSIAL?

          Tidak dapat dipungkiri kita bermasyarakat, bersosialisasi lebih sering menggunakan bahasa gaul.  Anak-anak dan remaja dalam perkembangan psikologis tidak bisa ditolak atau dicegah untuk tidak terbiasa dengan bahasa gaul, karena itu memang suatu proses dalam psikologisnya.  Dengan kata lain penggunaan bahasa gaul tidak bisa kita hilangkan atau cegah perkembangannya.  Yang dapat kita lakukan yaitu:

  1. Biasakan diri dalam penggunaan bahasa Indoneisa yang baik dan benar di dalam pesan singkat melalui WhatsApp (WA)
  2. Ubah kebiasaan lama seperti menulis caption dengan bahasa yang tidak sesuai.
  3. Biasanya diri untuk menulis maupun berbicara dengan bahasa Indonesia sesuai dengan pedoman bahasa kita yaitu KBBI.
  4. Media-media cetak maupun elektronik harus tetap menggunakan tatanan bahasa Indonesia yang baku dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.

Dengan cara tersebut diharapkan para pengguna sosial media khususnya pada remaja dapat menggunakannya dengan bijak, yaitu dengan berkomunikasi, menulis, ataupun menyebarkan berita dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehinnga eksistensi bahasa Indonesia akan selalu terjaga.

Referensi:

Rahayu, Arum Putri. 2015. "Menumbuhkan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Pendidikan dan Pengajaran". Dalam Jurnal: Paradigma, Volume 2, Nomor 1, Halaman 1-15.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun