Tumpukan materi acapkali membuat teteskan liur dan tergiur, bagi yang lemah pondasi Iman, bagi yang tak kuat mental dan bagi yang rapuh jati diri.
Dahulu penjajah yang menjajah kini gaya hidup serba wah yang menjajah, namun tak semua orang sudi membiarkan dirinya dijajah gaya hidup dan menjadi hamba sahaya harta.
Masih ada juga yang meskipun orang kaya yang uangnya tak berseri dan hartanya digadang-gadang tak habis tujuh turunan. Namun lebih menyukai hidup sahaja.
Tak sungkan makan di pinggir jalan, tanpa menggunakan atribut kemewahan. Untuk menikmati hidup tak harus menjadi orang kaya, syukuri dan nikmati apa yang ada. Itu adalah bahagia yang nyata, dan jangan iri pada apa yang dimiliki oranglain.
Jakarta, 18/9/2023
Salam Kompasiana
Hera Veronica Suherman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H