Adakah Pintu Terbuka Bagi Jiwa Terlunta
Ada kalanya kubiarkan
kakiku melangkah
tanpa penunjuk arah
tanpa selembar peta
Atau pun kompas
sebagai pegangan
alhasil tersesatlah
di antah berantah
Sekedar melangkah ikuti
kehendak hati meski
di persimpangan kerap
berpapasan dengan gamang
Suara-suara di kepala riuh
bagai neraca tengah
menakar jalan mana
yang semestinya kulintasi
Maka terus saja
kuayunkan langkah
menyeret sepasang kaki lelah
mencari-cari rumah singgah
Bagi jiwa yang terlunta
adakah pintu-pintu
yang terkuak lebar serta
tangan-tangan merangkul
H 3 R 4
Jakarta, 06/03/2023
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!