Almari, Pakaian dan Sepatu
Almari . . .
Tak pernah sekalipun menjerit
meski tubuhnya disesaki
pakaian-pakaian menggantung
Tumpukan-tumpukan baju
yang terlipat rapi namun terkadang
tak pernah sekalipun terpakai
Dari semula membeli
di pusat-pusat belanja terdorong
hanya karena lapar mata
Tak jarang hanya menjadi
penghuni abadi susunan sekotak
potongan lembar kayu jati
Teronggok bisu sebisu
uang yang digelontorkan
dari saku terbilang fantastis
Buat banyak orang meringis sebab
pakaian bukan sembarang pakaian
melainkan pakaian milik kaum Borjuis
Dan bahkan terkadang
hanya dipakai sesekali selebihnya
terlipat layaknya lipatan waktu
Belum lagi berpasang-pasang sepatu
licin dan berkilat sehingga
lalat pun dapat berkaca di atasnya
Serta bukan mustahil tergelincir
ketika menjejak di permukaan kulitnya
selepas terbang mengangkasa
Deret sepatu teramat banyak
sedang kaki hanya sepasang
sisanya tergolek diam menanti
Dipilih jentik jemari tuk disematkan
di kedua kaki menjadi alas yang trendy
hiasi sepasang kaki made in Luar Negeri
Namun ada juga didapati
sepasang kaki beralas sandal lusuh
tubuh bermandi peluh
Meniti batang hari
menjejak tubuh kehidupan
demi mengisi periuk nasi
Meski tak mengenyangkan
di atas jerih payah dan lelah
namun lengan tak sudi menadah
H 3 R 4
Jakarta, 28/11/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H