Ada Saatnya Akal Sehatku Tehempas
"Cep.cep ya sayang jangan menangis
terus, Mommy akan selalu ada
bersamamu dan menjagamu"
"Tidurlah sayang malam menjelang
lelap di peraduan dalam dekap
hangat bulan bintang"
Ucap perempuan bergaun putih dengan
rambut panjang tergerai hingga
mencapai punggung
Seraya menggendong boneka lantas
didekapnya erat-erat boneka
serta dikecup perlahan
Lalu diusap lembut kepala boneka
seperti hendak menyalurkan
naluri keibuannya
Wanita itu telah kehilangan ingatan
sejak bayinya meninggal dunia
terhimpit payudara sang ibu
Hari-harinya diisi senandung ninabobo
menidurkan boneka tak bernyawa
yang tak kunjung pejam mata
Namun adakalanya sadar menyentak
menyengat daya ingat di kepala
perihal bayi yang berada
Di gendongannya bukanlah anaknya
melainkan benda mati yang
tak bisa diajak bicara
Lalu dihempaskannya tubuh boneka
sekerasnya hingga terjerembab
jatuh tersungkur di lantai
Seraya berteriak-teriak beringas
seperti orang yang tak waras
meraung amat keras
"Mana Elang... ?
tidakkk Dia bukan Elang... !
aku mau Elang milikku manaaa...!
Seraya kedua biji mata
mendelik buat orang bergidik
di antara amuknya menggelegak
Ia menyerang garang
hingga sukar dikendalikan
menedang, mencakar, mencekik
Bahkan meludahi muka
seperti orang tengah kerasukan
namun selepas itu Ia tertawa cekakak
Seperti menemukan
hal yang menggelitik mematik
buatnya geli dan terpingkal-pingkal
Takada angin
takada hujan tiba-tiba
saja Ia menanggis sejadi-jadinya
Maklumlah Ia sudah Gila
meracau saja yang ia bisa hingga
terpaksa dirantai namun ingatannya
Jauh berkelana menebus
batas cakrawala merobek lazuardi
mencipta huru-hara di ruas kepala
H 3 R 4
Jakarta, 29/07/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H