Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Helai Bulu serta Sayap Lusuh Ibu

31 Januari 2022   18:56 Diperbarui: 31 Januari 2022   19:07 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Psycopathic Art@Pinterest.com

Helai Bulu Serta Sayap Lusuh Ibu

Ibu bak upik abu
lusuh bermandi peluh
menggosok pantat wajan
berlumur kerak membandel
meniup bilah bambu di muka
tungku batu dikepung tebal asap

Ibu bertahta di dapur
pengap di antara pekat
jelaga asap rakus cumbui
para-para serta bilik bambu
seraya kepala tersungut-sungut
menahan kantuk ganduli pelupuk

Ibu terbangun
di pagi buta tatkala
ayam jantan riuh gaduh
menyapa semesta merobek
senyap menyingkap tirai gelap
membuka selembar selimut lelap

Ibu menyeka peluh
sebesar butiran jagung
di antara dahi serta pelipis
dan bibirnya acapkali terkatup
laksana sekuntum bunga kuncup

Ibu banyak menelan
ragam rasa ditawarkan
kehidupan tetesan cuka nan
asam lagi kecut serupa dengan
aroma ketiak buat nyaris meringis

Ibu membekali
sepasang sayap dari
setiap helai kasihnya dan
menjahitnya dengan jelujur
benang-benang teramat tulus

Hingga aku dapat
kepakan sayap guna
terbang amat singit lintasi
semesta mimpi serta sentuh
awan tempat bermukim harap

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 31/01/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun