Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rantai Derita Mengikat Daksa

15 Januari 2021   17:38 Diperbarui: 15 Januari 2021   18:11 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laksana butiran debu dijentikan
dengan ujung jari lalu ditiup
lenyaplah tersapu embusan bayu

Ingin ia hantam keras tembok patriarki
dengan lengan terkepal namun
apalah daya energi telah terkuras habis

Wahai Tuan lepaskanlah belenggu
yang mengikat erat daksa ini
biarkan hamba terbang bebas

Bak seekor Merpati lepas terbang jauh
lintasi langit mimpi dan memetik
bintang harapan yang bersinar terang

Jangan biarkan jiwa raga
dipenuhi lebam hingga satu saat nanti
hati karam dan hidup berkalang muram

Ujarnya lirih dihadapan tembok
menatap dingin, beku dan bisu
sedingin hasratnya yang terlanjur membatu

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 15 Januari 2021 | 17:38

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun