Laksana butiran debu dijentikan
dengan ujung jari lalu ditiup
lenyaplah tersapu embusan bayu
Ingin ia hantam keras tembok patriarki
dengan lengan terkepal namun
apalah daya energi telah terkuras habis
Wahai Tuan lepaskanlah belenggu
yang mengikat erat daksa ini
biarkan hamba terbang bebas
Bak seekor Merpati lepas terbang jauh
lintasi langit mimpi dan memetik
bintang harapan yang bersinar terang
Jangan biarkan jiwa raga
dipenuhi lebam hingga satu saat nanti
hati karam dan hidup berkalang muram
Ujarnya lirih dihadapan tembok
menatap dingin, beku dan bisu
sedingin hasratnya yang terlanjur membatu
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 15 Januari 2021 | 17:38
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H