Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebungkus Kretek dan Segelas Genangan Pekat

1 Januari 2021   12:55 Diperbarui: 1 Januari 2021   12:59 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebungkus Kretek dan Segelas Genangan Pekat

Kureguk genangan pekat
berteguk-teguk hingga menyisa
setengah gelas dan dasar gelas
tertimbun serpihan ampas

Kuhidu aroma menguar
dari tubuh tembakau terbakar
serupa aroma dupa dengan bara
merah menyala diujungnya

Pagi serasa kurang sempurna
tanpa genangan pekat
tersaji di dipan bambu dengan
derit suara khas bila diduduki

Dan tubuh sigar menjadi
penyemangat awali membuka hari
agar tak oleng menghadapi
kenyataan yang kan terjadi

Sebab hidup bukan sekedar mimpi
menjelajahi pulau kapuk nan empuk
lalu mencetak bertetes liur di bantal
hingga Mentari pagi bertandang

Mengetuk kaca jendela
hangatnya membuat menggeliat
guna menyingkap selimut tebal
dan membangunkan para pemalas

Hidup perlu strategi perlu pula
menyiasati sebab jika tidak
hanya menjadikan pecundang sejati
sementara yang lain telah berlari

Melesat cepat seperti desing peluru

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 01 Januari 2021 | 12:54

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun