Sebungkus Kretek dan Segelas Genangan Pekat
Kureguk genangan pekat
berteguk-teguk hingga menyisa
setengah gelas dan dasar gelas
tertimbun serpihan ampas
Kuhidu aroma menguar
dari tubuh tembakau terbakar
serupa aroma dupa dengan bara
merah menyala diujungnya
Pagi serasa kurang sempurna
tanpa genangan pekat
tersaji di dipan bambu dengan
derit suara khas bila diduduki
Dan tubuh sigar menjadi
penyemangat awali membuka hari
agar tak oleng menghadapi
kenyataan yang kan terjadi
Sebab hidup bukan sekedar mimpi
menjelajahi pulau kapuk nan empuk
lalu mencetak bertetes liur di bantal
hingga Mentari pagi bertandang
Mengetuk kaca jendela
hangatnya membuat menggeliat
guna menyingkap selimut tebal
dan membangunkan para pemalas
Hidup perlu strategi perlu pula
menyiasati sebab jika tidak
hanya menjadikan pecundang sejati
sementara yang lain telah berlari
Melesat cepat seperti desing peluru
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 01 Januari 2021 | 12:54
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H