Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aroma Laut, Ikan yang Tersangkut di Jala dan Kapal yang Tertambat

12 Oktober 2020   11:07 Diperbarui: 12 Oktober 2020   12:58 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aroma Laut, Ikan yang tersangkut di Jala dan Kapal yang Tertambat

Aroma laut yang khas menguar dipenciuman
tatkala kaki menjejak pasir nan landai
mengelus tapak kaki menyatu dengan

Bulir-bulir keringat milik nelayan
yang menetes dari sekujur pori terserap
serpihan pasir dan terseka silir angin

Lautan yang tak terukur kedalamannya
membentang luas dengan menyimpan
berjuta misteri perihal dunia bawah laut

Yang sunyi dengan selubung gelapnya
samudera yang tak tertembus bias cahaya
dan terkadang membuat bergidik ngeri

Laut yang amat tenang seketika dapat
menjelma mimpi buruk menyeramkan
bagi para pencari ikan di tengah lautan

Meniupkan Angin Barat yang ditakuti
membuat sebagian nelayan enggan
pergi melaut guna mencari ikan

Dengan begitu menjadi masa-masa yang
teramat sulit sedang dapur harus selalu
mengebul dan perut harus selalu di isi

Roda ekonomi harus selalu di putar
guna kebutuhan sehari-hari
yang tak bisa di ajak kompromi

Namun terbentur realita cuaca yang
terkadang tak bersahabat ombak mengganas
dan angin kencang meniupkan topan badai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun