Seraya bernyanyi tentang sisa usia
yang terlunta dan hidup sebatang kara
Duduk bersila mengharap belas kasihan
demi keping uang logam tak seberapa
Agar bisa di tukar dengan bungkusan
nasi berisi lauk ala kadarnya
Guna mengisi perut yang sedari tadi
riuh berbunyi lantaran kelaparan
Lelaki uzur dengan gitar tua
yang di matanya tergambar derita
Derita yang tak pernah terkatakan
hanya dipendam di kedalaman kubur hati'y
Tentang pahit getir hidup yang acapkali
harus di telannya mentahmentah
Sebab pasangn jiwa tlah trlebih dahulu tiada
raga berkalang tanah terbenam di perut bumi
Lelaki tua akan selalu menggenjreng gitarnya
hingga nanti tutup usia mnyusul belahan jiwa
Menuju tempat terindah Nirwana
***
Hera Veronica
Jakarta | 17 Juni 2020 | 17:23