Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Secangkir Kopi dan Sebait Syukur

17 Maret 2020   06:05 Diperbarui: 17 Maret 2020   06:28 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini...
tersaji perjamuan suci
sebatang rokok dan secangkir kopi
temani pergulatan hari ini

Kopi dan sebait syukur
yang sederhana menghujam jiwa
kopi dan waktu menyadarkan
ada pe-perangan yang harus di menangkan

Genangan kopi di dalam cangkir
membiaskan seraut wajah
yang tak mampu kusingkirkan
terkadang membuat gamang

Secangkir kopi mengajariku
untuk menerima rasa pahit di ujung lidah
hingga yang tersisa hanyalah
ampas di dasar gelas

Aku tak punya cara lain
untuk merasakan bahagia
selain menikmati yang ada
yang tersaji di depan mata

Pada sebatang rokok aku belajar
memahami arti sepi
rasa sepi yang menikam jiwa
dan merobek hati

Menewaskanku di pusara waktu
waktu yang terasa cepat berlalu
waktu yang tak mau menunggu
membuatku terdampar dan terkapar di sudut sepi

Pada secangkir kopi
kutemukan kehangatan bermuara
ditemani sepotong kenangan dan
sekerat rindu dalam dahaga

Sebatang rokok dan secangkir kopi
membuatku se-saat dapat
melupakan rasa nyeri
yang menusuk-nusuk di hati

Secangkir kopi kawan sejati
ketika yang lain melangkah pergi
tanpa permisi
dan tanpa kukehendaki

Satu yang tak dapat kupungkiri
rindu ini masih milikmu
you have my heart...
and I still love you...

Kopi kental...
Rindu tebal...
walau dunia remukan ragaku
takkan membunuh rasa yg tertanam di jiwa

Written By Hera Veronica
Jakarta,
March 17,2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun