Pagi ini...
tersaji perjamuan suci
sebatang rokok dan secangkir kopi
temani pergulatan hari ini
Kopi dan sebait syukur
yang sederhana menghujam jiwa
kopi dan waktu menyadarkan
ada pe-perangan yang harus di menangkan
Genangan kopi di dalam cangkir
membiaskan seraut wajah
yang tak mampu kusingkirkan
terkadang membuat gamang
Secangkir kopi mengajariku
untuk menerima rasa pahit di ujung lidah
hingga yang tersisa hanyalah
ampas di dasar gelas
Aku tak punya cara lain
untuk merasakan bahagia
selain menikmati yang ada
yang tersaji di depan mata
Pada sebatang rokok aku belajar
memahami arti sepi
rasa sepi yang menikam jiwa
dan merobek hati
Menewaskanku di pusara waktu
waktu yang terasa cepat berlalu
waktu yang tak mau menunggu
membuatku terdampar dan terkapar di sudut sepi
Pada secangkir kopi
kutemukan kehangatan bermuara
ditemani sepotong kenangan dan
sekerat rindu dalam dahaga
Sebatang rokok dan secangkir kopi
membuatku se-saat dapat
melupakan rasa nyeri
yang menusuk-nusuk di hati
Secangkir kopi kawan sejati
ketika yang lain melangkah pergi
tanpa permisi
dan tanpa kukehendaki
Satu yang tak dapat kupungkiri
rindu ini masih milikmu
you have my heart...
and I still love you...