Mohon tunggu...
Hera Kurnia Lestari
Hera Kurnia Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Coffee, anyone?

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Flexible Working for Everyone, Is It Possible?

14 Juni 2024   12:57 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:36 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Adobe Stock

Generasi Milenial sangat menghargai fleksibilitas dan kesempatan untuk bekerja dari mana saja yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan kerja bagi mereka. Generasi Milenial juga sudah nyaman dengan teknologi, sehingga tidak merasa ada hambatan jika diharuskan bekerja jarak jauh dan menggunakan teknologi. Namun, dengan nyamannya teknologi, generasi Milenial mungkin akan mengalami kurangnya interaksi sosial fisik sehingga kesejahteraan mental terganggu. Kurangnya batasan antar kehidupan perkerjaan dan pribadi juga bisa menganggu kesejahteraan mereka.

Today's generation of young people holds more power than any generation before it to make a positive impact on the world - William J. Clinton

Generasi Z (lahir tahun 1997-2012)

Generasi Z tumbuh di era digital dan sangat adaptif terhadap teknologi, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan cepat pada model flexible working. Mereka menghargai kesempatan untuk belajar dan berkembang, dan flexible working memberikan mereka waktu untuk mengikuti kegiatan lain. Namun, sebagai generasi yang baru memasuki dunia kerja misalnya di masa pandemic COVID-19, mungkin mereka kehilangan kesempatan untuk belajar dari interaksi langsung dengan kolega dan mentor di kantor.

Flexible working menawarkan berbagai keuntungan dan tantangan tersendiri bagi karyawan dari berbagai generasi. Baby Boomers mungkin mengapresiasi keseimbangan kehidupan-kerja, tetapi menghadapi kesulitan teknologi. Generasi X dapat menyeimbangkan tanggung jawab keluarga dan kerja, namun menghadapi beban kerja yang tinggi sehingga rentan terhadap stress. Milenial menikmati fleksibilitas tetapi harus menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Generasi Z cepat beradaptasi dengan teknologi, tetapi mungkin kehilangan pengalaman kerja langsung. 

Kerja fleksibel memiliki masa depan yang kuat dan kemungkinan besar akan terus berkembang dan beradaptasi. Meskipun banyak tantangan yang perlu diatasi, manfaat bagi karyawan dan perusahaan membuat kerja fleksibel menjadi pilihan yang menarik dan berkelanjutan untuk masa depan dunia kerja. Untuk memaksimalkan manfaat flexible working, perusahaan harus mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi setiap generasi. Dengan pendekatan yang inklusif dan suportif, flexible working bisa menjadi solusi yang menguntungkan bagi semua pihak.

Apakah kamu sudah siap menghadapi flexible working?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun