Mohon tunggu...
Hera Kurnia Lestari
Hera Kurnia Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Coffee, anyone?

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Flexible Working for Everyone, Is It Possible?

14 Juni 2024   12:57 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:36 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Adobe Stock

Pemberlakuan lockdown menyebabkan karyawan tidak bisa melakukan perjalanan dengan bebas, termasuk perjalanan ke tempat kerja. Karyawan diberikan pilihan untuk bekerja dari rumah atau work from home. Dengan adanya teknologi yang memungkinkan komunikasi dilakukan secara online seperti aplikasi konferensi video, karyawan dapat tetap bekerja seperti biasa.

Menjalani masa bekerja dari rumah atau work from home saat pandemic COVID-19, karyawan dimungkinkan untuk memilih jam kerja yang sesuai dengan kebutuhan pribadi dan keluarga mereka. Pandemi menyebabkan naiknya tingkat stress dan kecemasan bagi banyak orang. Selain pekerjaan, keselamatan diri sendiri, keluarga, orang terdekat, bahkan rekan kerja menjadi pemicu stress dan kecemasan karyawan. Maka flexible working membantu karyawan mengelola stress dan memiliki kontrol atas lingkungan kerja mereka.

Flexible working saat pandemi COVID-19 dapat mengurangi risiko penyebaran virus di tempat kerja. Ini membantu melindungi kesehatan karyawan dan mengikuti pedoman kesehatan masyarakat yang ditetapkan pemerintah. Flexible working menjadikan bisnis suatu perusahaan dapat terus berjalan meski dunia sedang dalam masa pandemi. Dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan untuk bekerja jarak jauh, perusahaan dapat menjaga keberlangsungan bisnisnya sekaligus mengurangi dampak penyebaran virus COVID-19.

Remember to enjoy the freedom of being able to work from anywhere and the flexibility to adapt your work to your life rather than other way around. - Alex Muench

Flexible working telah menjadi fenomena yang signifikan dalam dunia kerja modern saat ini. Perubahan ini bukan hanya mempengaruhi cara perusahaan berbisnis, tetapi juga berdampak pada karyawan dari berbagai generasi. Setiap generasi memiliki perspektif dan preferensi yang berbeda terhadap flexible working, baik dari generasi Baby Boomers, Generasi X, Milenial, sampai Generasi Z.

Sumber gambar: kantorkita.co.id
Sumber gambar: kantorkita.co.id

Baby Boomers (lahir tahun 1946-1964)

Baby boomers yang sudah mendekati usia pensiun, flexible working menawarkan peluang untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan persiapan pensiun mereka. Persiapan pensiun seperti jam kerja yang fleksibel memungkinkan mereka untuk menjaga kesehatan dengan lebih baik, seperti mengikuti janji medis dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Beberapa Baby Boomers mungkin mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi terkini yang diperlukan untuk bekerja jarak jauh, sehingga dapat menghambat produktivitas.

Generasi X (lahir tahun 1965-1980)

Beberapa generasi X sudah memiliki tanggung jawab keluarga seperti mengurus anak-anak atau orang tua mereka. Felxible working membantu mereka mengelola tanggung jawab ini dengan lebih baik. Mereka cenderung lebih mandiri dan disiplin dan dapat bekerja dengan produktif tanpa pengawasan langsung dari atasan mereka. Namun generasi X rentan stress karena kemungkinan yang mengharuskan mereka siap sepanjang waktu.

Generasi Milenial (lahir tahun 1981-1996)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun