Pada taman kanak-kanak inilah diharapkan dapat mengembangkan kepribadian anak sebagai jembatan dalam keluarga kependidikan dalam lingkungan sekolah. Karena, pada tahapan inilah anak tidak lagi berkumpul dan berinteraksi bersama keluarga dirumah melainkan sudah berkumpul bersama dengan 'sosok baru' yakni gruu dan teman yang sesuai dengan usianya, sehingga anak hendaknya dibimbing untuk memperoleh ketermapilan sosial yang  berhubungan dengan emosional.
Berbicara mengenai perkembangan sosial, definisi dari kalimat tersebut merupakan suatu perkembangan dari tingkah laku anak yang mana anak diminta untuk menyesuaikan diri yang sesuai dengan aturan yang berlaku dalam suat lingkungan masyarakat.Â
Dengan kata lain, perkembangan sosial merupakan proses belajar anak dalam menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam sebuah kelompok (Yusuf dalam Yahro, 2009). Piaget menunjukkan adanya sifat egosentris yang tinggi pada anak karena anak belum dapat memahami perbedaan perspektif pikiran orang lain (Suyanto, 2005).Â
Pada tahapan ini anak hanya mementingkan dirinya sendiri dan belum mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain. Anak belum mengerti bahwa lingkungan memiliki cara pandang yang berbeda dengan dirinya (Suyanto, 2005). Anak masih melakukan segala sesuatu demi dirinya sendiri bukan untuk orang lain.
Sebagian besar penelitian yang berkaitan pada dengan hubungan sosial manusia, menunjukkan, bahwa pengalaman sosial awal (keluarga) dan dimulai pada masa kanak-kanak dan akan menetap pada diri seseorang dan berpengaruh untuk kehidupan orang tersebut. Wulan dalam Mulyani 2014 Ada beberapa hal yang mempengaruhi pengalaman sosial pada anak usia dini, sebagai berikut:
Penyesuaian sosial, jika perilaku menyesuaikan diri pada anak berkembang dengan baik, maka akan menetap pada diri anak hingga ia dewasa.
Keterampilan sosial, sikap yang tertanam pada diri anak akan berpengaruh pada keterampilannya dalam bergaul.
Partisipasi aktif, pengalaman sosial sejak dini pada diri anak akan mempengaruhi keaktifan seorang anak dalam berpartispasi di masyarakat hingga ia dewasa.
Ketiga poin di atas saling berkiatan dan saling mempengaruhi satu sama lain yang mana kemampuan menyesuaikan diri dengan baik akan memudahkan anak memiliki keterampilan dalam bergaul atau berteman serta memiliki kemampuan bergaul yang baik akan membuat anak giat dalam berpartipasi di lingkungannya.Â
Aspek sosial emosional pada anak usia dini sangat penting dikembangkan sejak usia dini. Anak yang cerdas sosial emosionalnya akan mengatarkannya memiliki jaringan pergaulan yang luas dan kedepan anak akan memiliki keterampilan kerja sama yang baik dan memudahkannya dalam memperoleh pekerjaan.
Referensi:Â