Activity diagram memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:
1. Memodelkan alur kerja (workflow) dari sebuah proses bisnis atau use case.
Activity diagram membantu dalam memvisualisasikan urutan langkah-langkah atau aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sebuah proses atau use case, sehingga memudahkan dalam memahami dan menganalisis alur kerja tersebut.
2. Menggambarkan aliran kontrol (control flow) dari aktivitas.
Diagram ini menunjukkan bagaimana aktivitas-aktivitas saling terhubung dan transisi antara satu aktivitas ke aktivitas lainnya, termasuk percabangan dan penggabungan aliran aktivitas.
3. Memodelkan operasi paralel.
Activity diagram dapat menggambarkan aktivitas-aktivitas yang dapat dijalankan secara paralel dengan menggunakan fork dan join.
4. Memfasilitasi analisis dan optimasi proses bisnis.
Dengan memvisualisasikan alur kerja, diagram ini membantu dalam mengidentifikasi bottleneck, inefisiensi, atau redundansi dalam sebuah proses, sehingga memungkinkan untuk melakukan analisis dan optimasi lebih lanjut.
5. Mendokumentasikan dan mengkomunikasikan proses bisnis.
Activity diagram menyediakan representasi visual yang jelas dan mudah dipahami, sehingga memudahkan dalam mendokumentasikan dan mengkomunikasikan proses bisnis kepada pihak-pihak yang terlibat.