Mohon tunggu...
Heny oktavia
Heny oktavia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Bagus atau tidaknya tulisanmu, teruslah untuk berkarya. Karena seburuk-buruknya karyamu, lebih buruk daripada tidak berbuat apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia Cinta

14 Agustus 2020   22:46 Diperbarui: 14 Agustus 2020   22:47 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seiring berjalannya waktu, Dinda dan Putra semakin dekat. Putra tidak segan-segan untuk mengenalkan Dinda kepada keluarga besarnya. Tidak lagi mengenalkan sebagai teman, tetapi sebagai calon istri, hal itu membuat Dinda benar-benar terkejut. Apalagi keluarga besarnya pun menerima Dinda dengan hangat.


 "Tunggu aku kembali, Din. Aku akan bawa orang tuaku untuk segera melamarmu,"  ucap Putra sebelum Check-in di bandara. Hari di mana perpisahan Dinda dan Putra, sebelum Putra kembali berdinas, karena masa cutinya telah habis. Dua minggu bersama Dinda adalah momen bahagia untuk Putra.


Di saat hati Dinda terobati akan kehadiran Putra. Satria kembali menghubungi Dinda, dia ingin memperbaiki lagi hubungannya dengan Dinda. Dinda tak tahu apa yang harus dilakukan, dan Dinda membiarkannya mengalir begitu saja. Tentu saja hal ini diketahui oleh Putra.


***


Satu tahun telah berlalu, kini tiba saatnya Satria kembali pulang dari tempat penugasannya. Satria meminta Dinda untuk menjemput di Dermaga. Dinda pun meminta izin kepada Putra.


"Tega kamu, Din. Ternyata yang dikatakan Rere selama ini benar," kata Satria sambil menatap laut dengan tajam, setelah melihat pesan singkat dari Putra di ponsel Dinda.


"Apa maksud kamu Bang, selama ini kamu tidak pernah cerita apa yang terjadi. Kamu meninggalkan aku tanpa sebab. Sekarang aku dekat dengan orang lain kamu marah." Dinda pun menjelaskan semua yang terjadi, bahkan Dinda juga mengatakan tentang pertemuannya dengan Putra.


Satria menatap Dinda tanpa kata. Tak terasa mata Satria berkaca-kaca. Terlihat ombak mengalun dengan damai, nampaknya air laut ikut menyaksikan kisah haru ini. Satria tak berhenti untuk meminta maaf kepada Dinda atas kesalahpahaman ini.


Beberapa hari setelah itu, Dinda mengambil sebuah keputusan, dia memilih kembali kepada Satria. Lalu, memberikan penjelasan kepada Putra.


"Tidak apa-apa Din, aku tidak sakit hati sama Dinda. Mas memang sayang sama Dinda, tapi Dinda juga berhak memilih. Semoga Dinda bahagia ya, doakan aku juga segera menemukan pendamping hidup yang seperti Dinda," ucap Putra yang membuat air mata Dinda menetes dan tak mampu lagi mengucapkan sepatah kata pun.


Keputusan Dinda membuat hati Satria senang dan bergegas untuk melamar Dinda. Mereka sama-sama mencoba untuk melupakan kejadian yang telah mereka lalui. Dinda dan Satria hidup bahagia, proses menikah di kantor Satria yang tidak mudah dilewati membuat mereka lebih memahani arti dari perjuangan. Begitu juga kejadian yang mereka alami, membuat mereka mengerti akan pentingnya saling percaya dalam sebuah hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun