Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keberagaman Dasar Keberagamaan

10 Desember 2021   10:50 Diperbarui: 10 Desember 2021   10:56 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberagaman

Keberagaman adalah wujud dan sifat alam semesta. Mengapresiasi keanekaragaman membuat seseorang memiliki sifat yang mulia. Apresiasi keberagaman dan memberikan apresiasi merupakan hal yang patut kita syukuri. Inilah berkah mulia yang menjadi idaman untuk bekal menuju keilahian.

Tidak mudah menghargai eksistensi keindahan dari aneka wujud membantu mengembangkan rasa kebahagiaan. Rasa bersyukur atas keanekaragaman bentuk, suaru serta warna melahirkan rasa kelegaan. Sepertinya daam keseharian kita gampang melihat bentuk bunga da warna-warni keindahan, tetapi ketika kita menghadapi keberagaman kepercayaan da keyakinan, timbul pemberontakan daam hati kita.

Neraka

Rasa paling baik dan paling mulia selalu meraja dalam hati kita. Ahamkara atau ego membuat kita selalu menderita. Ingin dianggap paling :baik, pintar, pintar, dan sebagainya merupakan watak dasar kita sebagai manusia biasa.  Rasa yang ingin dalam diri bahwa kita:  'paling' meraja dala hati setiap orang.

Bila kita mau merenungkan lagi, keadaan ini sesungguhnya membuat kita hidup dalam neraka. Kita selalu melihat ke luar diri. Melihat orang lain tertawa, kita sudah berpikir bahwa orang tersebut sedang mentertawakan kita. Ketika melihat orang lain bisa membeli suatu barang yang lebih baik, kita merasakan irihati. Kita berpikir sang dan malam bagaimana agar kita juga bisa memiliki barang sejenis, dan bahkan lebih baik.

Perasaan yang selalu gelisah dipenuhi rasa dengki membuat kita berpikir bagaimana cara mengungguli orang lain. Kita tidak pernah mampu melihat ke dalam diri sendiri.

Dengan kata lain, sesungguhnya bila kita selalu melihat ke luar diri, kita selalu berpikir agar orang lain menganggap labih baik. Tanpa sadar, kita sedang dalam keadaan kurang energi atau bahkan minus energi. Mengapa?

Karena kita jarang mangakses Sang Maha Sumber Energi. Dia sebagai Sumber energi yang tidak pernah habis. Sesungguhnya Dia juga yang bersemayam dalam diri setiap insan.

Indra Boros Energi

Mata kita merupakan anggota tubuh yang paling boros energi. Begitu melihat sesuatu, pikiran kita langsung aktif. Bermula dari melihat sesuatu, pikiran dan perasaan kita mulai aktif. Dari hasil penelitian, energi terboroskan lewat penglihatan sekitar 70%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun