Dilampaui?
Ya, hanya bisa dilampaui. Kita tidak mengutamakan sensasi kenyamanan indrawi dalam segala hal ketika berinteraksi di dunia.
Ada seseorang yang amat kaya mengatakan: 'Kalan mau makan enak rasa mandarin yang di Singapura'. Ia bisa pergi ke restoran yang enak di sana. Atau seseorang berburu kuliner jenis tertentu ke tempat yang jauh, dan harus menunggu sekian jam untuk antri. Ini yang disebut masih belum bisa melampaui instink hewani; bahkan hewan pun makan bila mereka lapar.
Mungkin bukan rasa, tetapi lebih pada rasa prestise atau kebanggaan bila bisa show off bahwa ia bisa makan enak di tempat yang jauh. Celakanya, kadan rasa nikmat makanan hanyalah sebatas ujung lidah. Perut tidak butuh rasa; kualitas asupan yang tepat untuk menunjang evolusi Kesadaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H