Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Amal Saleh Tidak Membuahkan Surga

15 Oktober 2021   08:55 Diperbarui: 15 Oktober 2021   09:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Will Power bukanlah keinginan. Will Power merupakan kehendak kuat sementara keinginan masih berupa angan-angan, belum dilaksanakan atau direalisasikan. Kehendak kuat inip ada umumnya muncul dari nurani. Dan yang perlu dikenal adalah bahwa segala yang berasal dari nurani membuahkan hasil yang memberikan manfaat bagi sesama dan lingkungan. Nurani adalah singgasana-Nya

Tidak satu pun perbuatan yang berasal dari nurani berakibatkan perpecahan. Mereka yang mengatakan bahwa perbuatannya yang berbuah perpecahan serta pertentangan berasal dari nuraninya berarti ia belum memahami arti sesungguhnya dari nurani.

Kita sering melakukan perbuatan secara otomatis atau respons cepat. Dan bila kita mau mengamati, pada umumnya respons cepat ini berasal dari sesuatu yang mulia. Namun, bila respons ini kemudian diolah oleh pikiran, maka suara nurani ini sudah tercemar.

Yang perlu diingat bahwa: 'Nurani tidak pernah takut. Yang cepat takut adalah mind, pikiran serta perasaan.' (Atma Bodha by Anand Krishna). Demikian pula bila amal saleh dilakukan secara tidak resposnisf atau bertanggung jawab, maka tidak akan membuahkan surga.

Perbuatan yang berasal dari hati nurani tidak akan mengharapakan balasan, apalagi pujian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun