Saya ingat ucapan seoeang anggota DPR yang berkata bahwa korupsi adalah cara baik untuk uang beredar lebih cepat. Apakah ini ada keterkaitan dengan penyerapan anggaran yang rendah sebagaimana yang terjadi saat ini?
Karena merasa tidak mendapatkan bagian dari uang yang dikelola, para pengelola anggaran ogah-ogahan merealisasikan proyek dengan lebih cepat sehingga penyerapan anggaran juga cepat terjadi. Kalau dahulu, karena dengan cepatnya pencairan dana juga cepat para pengelola anggaran dapat duit dari para kontraktor, maka cepat juga merealisasikan kegiatan.
Walaupun jika dipandang dari segi penghasilan halal, yang diperoleh sekarang lebih baik. Namun, yang haram lebih banyak dan menarik hati bagi pemilik peserkahan dunia. Hal ini tercermin kebijakan dari Ahok. Berikan penghasilan tinggi bagi yang berprestasi, dan berikan hukuman bagi yang merugikan rakyat.
Bukan kah hal ini juga sama dengan para driver Go Jek, karena jasa pelayanan yang baik, maka penghasilan juga tinggi.
Sedangkan mentalitas maling sebagaimana para pengelola anggaran sebelum gubernur Ahok, lebih memntingkan cepatnya serapan anggaran, walaupun banyak untuk pribadi. Dengan sistem menekan kontarktor. Sama dengan ojek biasa, menggunakan kesempatan dalam kesempitan. Sistem yang sama.
Hanya bisa berdoa agar ola pikir yang hanya mementingkan diri sendiri mengalami transformasi ke arah lebih baik....
Indonesiaku tercinta.....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H